Posted by : Rendezvous
Rabu, 26 Maret 2014
Sesuai dengan judulnya, aku pikir membaca adalah suatu kegiatan yang sangat penting untuk membuka wawasan dan pengetahuan kita. Tentunya bahan bacaan yang berbobot juga tak kalah pentingnya, walaupun kadang kala kita hanya ingin membaca ala kadarnya saja atau iseng, dan bahkan ada kalanya kita hanya ingin sekedar membaca bacaan ringan saja di saat-saat tertentu misalnya saat Rileks. Sebuah poem sederhana entah karya siapa yang pernah aku dengar berbunyi
Read the books as you see a new worlds
The world that freed you from the reality
Makes you realize your own mortality
That the one which immortal is Ideas
Sederhana ya? Poem nya berkata bahwa membaca seolah membuka sebuah pintu baru dimana kita bisa berpetualang dengan imagiansi dan pemikiran kita, berkelana dalam sebuah dimensi yang terlepas dari realita (seperti halnya einstein yang berkata Imagination is more important than knowledge). "Tapi kan ga ilmiah itu? kita cuman terlena dengan sebuah ide yang idealis, ga realistis!". Yah itu tugasmu untuk membuat alam ide mu menjadi sebuah realita, kalau Thomas Alva Edison ga pernah berimaginasi apa ada bola lampu? Imaginasi hanyalah sebuah imagi semu dimana kita bebas berpikir, tanpa batasan, tanpa hambatan, sedangkan realita punya rumus dan ketentuan serta batasannya sendiri. Makanya Thomas kemudian dari imagi nya mulai merancang bola lampu dan mulai melakukan berbagai uji coba. Ratusan buku bahkan mungkin ribuan dibacanya, berharap ia bisa menemukan sebuah cara merealisasikan mimpinya, ia berdiskusi dengan para ahli dan melakukan uji coba lapangan serta menuliskan setiap evaluasinya di selembar kertas yang akhirnya menumpuk menjadi sebuah tumpukan dokumen yang dibukukan.
Membaca, itu juga pertama kalinya kita diajarkan oleh Allah (4WI) dengan wahyu pertama yang diberikan oleh malaikat Djibril kepada Nabi Muhammad SAW, ya namanya Iqra' yang juga berarti bacalah. Bisa saja Allah memberikan kita wahyu langsung ke otak kita, tapi apakah itu akan mengajarkan kita arti membaca? Tidak, apakah itu akan menjadikan kita berusaha? Tentu tidak. Membaca adalah media perantara ilmu yang dituliskan dan dibukukan, ya Al-Qur'an adalah salah satu sumber yang harus dibaca karena semua cabang ilmu dan pedoman ada didalamnya. Pernah dengar Ibnu atau yang dikenal dengan sebutan Avicena oleh orang barat? Dia adalah Ilmuwan, Filsuf, sekaligus Dokter yang hebat, dimana ia mempelajari Ilmu-ilmu yang ia dapat sepanjang hidupnya? Sebagian besar dari membaca Al-Qur'an dan berbagai naskah kuno yang ada di persia pada masa itu.
Pernah membaca Novel? Seru ya? Seru sih menurutku karena aku sendiri adalah penggemar Novel walaupun ga begitu banyak Novel yang aku baca. Dari membaca kita memperoleh pengalaman orang lain yang menuliskan tulisan yang kita baca, baik secara sadar atau tidak pemahaman dan pengalaman kita akan bertambah seiring dengan banyaknya bacaan yang kita baca. Dengan membaca juga kita bisa mengerti perspektif atau pandangan dari sang penulis tentang tulisannya terkait dengan suatu isu. Misalnya Isu BBM kita bisa lihat hasil tulisan akademisi yang juga seorang penulis yang tentunya menghasilkan berbagai macam jenis tulisan, sederhananya bisa kita kategorikan ke 2 hal yakni pro dan kontra.
Lalu bagaimana dengan berdiskusi? Menurutku tidak kalah serunya dengan membaca, berdiskusi justru membawa kita ke alam imagi yang lebih dalam lagi dimana kita tidak hanya sendiri menyelami alam pikiran kita namun bersama-sama dengan orang lain atau lawan berdiskusi kita. Misalnya kita berdiskusi soal . . . yaaah yang sederhana aja sih lawan jenis, maka kita akan terlibat dalam sebuah pembicaraan yang konteksnya adalah lawan jenis mulai dari seberapa ganteng-cantiknya, hobi si cem-ceman, sampai masalah yang detail tapi sebenernya ga penting misalnya
"Hari ini dia pake kemeja, cantik kasual deh, jadi keliatan smart gitu, apalagi pake kacamata, kenapa ya? Kayaknya dia udah berubah jadi lebih elegant gitu" -A
"Oh itu mah karena tiap hari kamis dia pasti pake kemeja, dia emang modis orangnya, makanya tiap hari bajunya beda gitu" -B
"Oh iya perasaan ga gitu, dulunya dia kan cuman pake bla bla bla
Yah begitulah kira kira kalau bahan diskusi tentang lawan jenis, nah terus kalau diskusinya lebih berisi lagi? Misalnya tentang mata kuliah atau tentang realita yang ada sekarang ini?
"Bro ane bingung mikirin masa depan ane, abis lulus kan ane mau cari kerja nah terus gimana dong besok kalau kita harus bersaing dengan orang luar negeri setelah adanya AEC" -A
"AEC itu Asian Economic Community ya? -B
"Iya baru tau ente? wah kudet bener" -A
"Waduh gimana ya? Pasti kita bakal susah nih kerja apalagi naik pangkatnya besok pasti susah" -B
"Ya soalnya tenaga terdidik di luar negeri lebih banyak dari tenaga terdidik dalam negeri" -A
"Ya soalnya tenaga terdidik di luar negeri lebih banyak dari tenaga terdidik dalam negeri" -A
"Wah iya juga ya? terus harga rupiah pasti turun deh, sama kayak skema TKI yang jadi sumber devisa negara kita, pasti devisa negara kita bakalan kesedot bray! -B
"Bukan cuman itu gan, kita juga bakal susah dalam merumuskan kebijakan kita karena banyak orang asing yang nantinya menempati jabatan penting di perusahaan dan ga menutup kemungkinan di lembaga negara baik di birokrasi atau di Legis dan ekse" -A
"Bukan cuman itu gan, kita juga bakal susah dalam merumuskan kebijakan kita karena banyak orang asing yang nantinya menempati jabatan penting di perusahaan dan ga menutup kemungkinan di lembaga negara baik di birokrasi atau di Legis dan ekse" -A
"Waaaaah iya bener juga gan, gimana dong? Penjajahan legal dong itu namanya? -B
"Iya gan soalnya kita belum siap, waaah paraaaah daaaah! -A
"Waduh makin susah aja nih, saingan gw buat dapetin si C juga makin banyak jangan-jangan" -B
"Wah iya juga tuh, banyak barang import gan biasanya cewe langsung demen yang begituan" A-
Nah gitu deh haha diskusi dari bahasan yang berat sampe yang ringan soal ngomongin cewe. Yah tapi itu wajar lah, kan kita ga bisa serius terus terusan, kadang kadang becanda atau nurunin tingkat topik yang lagi dibahas itu penting lah misalnya rumusannya gini:
Harga BBM Naik - Makanan jadi mahal - Mahasiswa makin susah makan apalagi nyeduh - IP nya jadi jelek - Jadi diputusin deh ama pacarnya - galau - Ga jadi lulus - Nambah pengangguran - akhirnya jadi pemain BF bla bla bla.
Dari bahasan BBM yang sangat rigit dan berbobot hingga masalah nyeduh menyeduh sampe cewe trus bahasan naik lagi sampai masalah pengangguran dan kesenjangan sosial dan bahkan sempat kepikiran yang engga-engga, kurang roler coaster apa coba line pembicaraannya? haha