Posted by : Rendezvous Jumat, 07 Maret 2014

Menyambung bagian ke dua ini, aku mendapatkan sebuah cerita historis dari Bang Nasih bahwa semenjak ia berdakwah kemana-mana bahkan sampai menderikan institut sendiri guna menegakan Agama Islam, dia telah berjalan-jalan keluar negeri bahkan ke negara-negara bagian barat (Bukan sumatra -_- tapi Eropah dan Amerikah) menurut pengalaman yang pernah ia alami disana, dari sisi historis sebenarnya banyak orang eropa yang belajar tentang Al-Qur'an dan Islam namun sayangnya sebagian dari mereka adalah orang kafir yang mengunci hatinya dari makna dan isi serta hakikat Al-Qur'an itu sendiri. mulai dari sejarah panjang seperti yang kita tahu bahwa kaum hawa menerima berbagai perlakuan tidak adil baik di Inggris, Amerika dan bahkan sekarang di negara-negara Islam yang "ngakunya" menggunakan hukum Islam untuk keadilan namun pada praktiknya tidak (dia ga mau nyebut negaranya). mulai dari situ (ga tau pastinya kapan) istilah Pria mulai dikenal untuk seolah memberikan pasangan terhadap "wanita" walaupun di Al-Qur'an tidak pernah dijelaskan seperti itu (setau saya, mungkin ada yang pernah mentafsirkan demikian ya wallahua'lam). Lalu mulailah dikonstruksi kalau Pria lebih superior dan bla bla bla. Masyarakat juga menggunakan tameng Aqidah untuk mengeksploitasi dan memarginalkan peran seorang Istri dimana sebenarnya ia bukan hanya berperan menjadi wanita bagi suaminya (wanita bagi pria dalam istilah barat) tapi juga sebagai seorang perempuan. "Kalau kamu coba baca di Al-Qur'an kamu liat konteksnya, kapan Al-Qu'ran menyebut kaum Hawa sebagai perempuan dan kapan sebagai wanita pasti nanti kamu paham karena kelihatan disitu bagaimana Islam memposisikan Kaum Hawa". Aku hanya mengangguk, bukannya saya ga mau jelasin lebih lanjut tapi saya takut karena Ilmu kita yang agak sedikit terpaut jauh nantinya yang terjadi hanyalah taklit buta.

Aku paham maksud Bang Nasih, dimana Ilmu itu sendiri adalah Anugerah dan Musibah jika kita tidak memanfaatkannya maupun mempelajarinya dengan benar. Bang Nasih juga menambahkan bahwa "ada memang pengetahuan yang hanya bisa manusia pahami setelah mereka mengalami atau belajar sendiri dan itu pula alasan kenapa Al-Qur'an isinya juga mengandung jawaban-jawaban dari fenomena kontekstual masa lalu". Intinya Allah sebenarnya bukan tidak mau mengajarkan semua Ilmu secara langsung pada satu waktu, tapi karena manusia itu sendiri yang memiliki keterbatasan, selain itu  Allah ingin mengajarkan manusia untuk berikhtiar dan menghargai proses-prosedur bukan hanya maunya instan saja, Allah ingin mengajarkan manusia supaya bersabar.

"Nah, inti dari semuanya, feminisme mencoba membedakan pandangan masyarakat, memisahkan mana yang berasal dari ketidaksempurnaan pemahaman atas agama (bukan hanya islam saja tapi memang lebih banyak islam) dan tambahan pemahaman sepihak dari hasil dogmatisasi kultur terhadap pandangan masyarakat tentang peran kaum Adam dan Kaum Hawa". "Sederhananya begitu perspektif saya dalam memandang gerakan Feminist "Muslim". Mana yang dari agama mana yang hasil dogmatisasi masyarakat ya? Bang Nasih hanya mengannguk.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 15.20 ternyata kita mengobrol cukup lama sekitar 2 jam lebih hahaha, memang itu belum menjawab semua perdebatan yang berusaha di usung oleh gerakan perempuan yang menamai dirinya "Feminist Muslim" tapi aku salut dengan gerakan mereka yang berusaha memisahkan antara yang haq dan bathil (aku juga berharap punya istri yang kritis tapi romantis hahaha seperti Bang Nasih). Aku sadar bahwa bukanlah jawaban yang penting tapi proses dalam mencari jawaban itulah yang penting karena Allah memberikan pemahaman seiring dengan kita berikhtiar mencari jawaban itu (Ini juga salah satu bocoran sih dari Phase 1 tLG haha sorry nyambung nyambung). Karena jawaban tidak mengajarkan kita apapun tapi "proses"nya lah yang penting. Feminist Muslim ya? Menarik, mungkin aku akan membaca-baca lagi beberapa bagian tetang itu.

Sekian.
(Ambil yang baik dan pisahkan yang buruknya, ini hanya sekedar sharing perspektif aja, mungkin banyak kesalahan baik dalam pengartian maupun penulisan post, harap maklum ya penulis juga masih belajar dan harus banyak belajar)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 AlL-A.M - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -