Posted by : Rendezvous
Selasa, 18 Maret 2014
Kenapa Nina . . ?
Katakan padaku . . .
Semua cerita . . .
yang membebanimu . . .
Ia terdiam membisu . . .
memandangi meja batu . . .
hampa . . .
tanpa kata . . .
Tak apa . . .
aku tak ingin mengganggu . . .
Tak mengapa . . .
Aku hanya duduk termangu . . .
Duka dalam diam . . .
Sedih dan Sunyi . . .
Ia berusaha tegar . . .
menutupi semua . . .
walau mengkhianati hati . . .
berbohong tanpa henti . . .
Seolah terpenjara semu . . .
dalam ruang dan waktu . . .
Aku tetap diam . . .
berharap ia bicara . . .
Tapi ia tetap diam . . .
tanpa sepatah kata . . .
Ingin kuraih tangannya . . .
menghangatkan dinginnya dunia . . .
Ingin kutepuk pundaknya . . .
melepas semua beban hidupnya . . .
Ingin kusandarkan wajahnya . . .
hingga tiada terlihat tangisnya . . .
Bahkan ingin kutepuk kepalanya . . .
sembari berkata "Tak apa, semua akan baik saja" . . .
Senja sore itu . . .
Aku hanya terpaku . . .
membisu . . .
Seketika dia menengadahkan kepalanya . . .
menatap luasnya langit . . .
mengulurkan tangan kecilnya . . .
berdiri dan bangkit . . .
Ia beranjak . . .
sebaris puisi tanpa sajak . . .
Menari mengikuti alunan alam . . .
berputar, berayun . . .
menghapus kelamnya malam . . .
Berpadu . . .
gema dan irama . .
Bersatu . . .
gerak dan rasa . . .
Mengikuti sebait lagu . . .
Yang terlukis tanpa kata . . .
Senja Sore itu . . .
Semuanya telah berlalu . . .
Suasana berubah . . .
Senyumnya merekah . . .
Suasana berubah . . .
Senyumnya merekah . . .
Ia berbalik, berkata
"Aku tak apa apa"