Posted by : Rendezvous Jumat, 28 Maret 2014

Seperti biasa, hari-hari yang lalu tidak pernah lepas dari sebuah cerita, apalagi hari ini menurutku sungguh sangat menarik ya tentang sebuah makna dan arti "Liberalism". Di dalam pahami Liberalism apalagi Neo-liberalism yang aku pahami hingga kini berkutat pada "Kebebasan Pasar, Diregulasi, Minimum State, dan tentunya Kapitalisme". Tapi berkat @UILDSC dengan heksteg yang sangat fenomenal #Membinal cieeeessss (Membangun Indonesia Liberal) aku mendapatkan sebuah pemahaman baru tentang "Apa itu Liberalisme" bukan dalam tataran Ideologi atau paham tapi dalam tataran Hakikat atau Dasar dan fundamen dari core Liberalisme itu sendiri

What's the different? It is different!

Sebagai sebuah Ideologi Liberalisme dikaitkan dengan kutub-kutub politik dan ekonomi, Mas Rocky Gerung (@rockygerung) atau yang akrab dipanggil Oki memberikan contoh tentang Liberalism yang telah menyatu dengan Ideology

Can't you see the picture Cos I make it by myself. Ya, dibawah ini adalah sebuah gambar dengan Sumbu X dan Y di masing-masing kutub baik utara-selatan yang diwakilkan dengan takaran Liberalisme hingga ekstrim Liberalimse yang sering dikenal dengan Libertarianism. Di Axis mendatar ada sebuah Ideologi yang juga melengkapi fenomena kontemporer yakni Nasionalisme dan Globalisasi.

Explanation

Libertarianism atau ekstrimis ujung kanan dari Liberialism (waduh apa tuh, just read first kay) diidentikan dengan sebuah skema yang sering kita kenal sekarang ya sebuah sistem Neoliberalism dimana Negara lebih berperan minimum dan diimbangi dengan Strong Individual Power (Minimum State - Strong Individual Power). Sedangkan di Ujung Kiri dengan skala 1 ada Liberalism yang justru menjunjung Welfare State and just what is that? Welfare State yang ada di dalam ideology Liberalism ini justru melindungi Individu, which means terjadi sebuah perbedaan antara Libertarian (kutub ekstrim kanan dari liberalism) dengan Liberalism itu sendiri. Karena Minimum State Libertarian berpendapat bahwa "suatu ketidakadilan jika pemerintah membebankan pajak progresif kepada orang kaya, kan sama-sama warga negara", sedangkan pada Liberalism keadilan yang dibangung justru "Sebuah Ketidakadilan jika individu yang satu bisa berkuasa lebih atas individu yang lain, karena hal ini juga akan mengancam kebebasan, jadi Pajak disesuaikan dengan kemampuan individu".

Sebuah takaran dan sudut pandang yang amat berbeda kan? Dalam Mata Kuliah HAM yang telah aku pelajari aku telah dibekali pemahaman sederhana tentang dua hal yakni ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) dan ICESCR (International Covenant of Economic, Social, and Cultural Rights). Di ICCPR, negara tidak boleh sama sekali mengurangi hak-hak yang ada dan terkandung didalamnya karena ini mutlak Hak Asasi Manusia yang diberikan Tuhan kepada makhluk ciptaannya sejak lahir contoh hak yang masuk dalam kategori ini adalah Hak Hidup, Hak memeluk agama, Hak untuk bebas dari Siksaan etc. Nah di dalam ICESCR, Negara justru dituntut untuk berperan aktif dalam menciptakan sebuah keadilan, peran negara adalah mengatur hak-hak dan kebebasan individu supaya tidak bergesekan atau melanggar hak dan kebebasan individu lain, konsep ini juga dikenal dengan "Diskriminasi Positif". Konsep Diskriminasi Positif sendiri memposisikan negara "Sampai Batasan tertentu (Hukum dan Konstitusi)" Mampu melakukan intervensi dengan mengurangi hak dan kebebasan seseorang agar hak tersebut tidak melanggar hak dan kebebasan orang lain"

Lalu keterkaitan antara HAM dengan Negara dan Ideologi? Jelas ada, Sudut pandang yang digunakan Negara berikut dengan Ideologinya tentunya berperan besar dalam menciptakan dan pemaknaan "freedom" itu sendiri. Misalnya di Amerika, pada saat pemerintahan Bush, Ia menganut Libertarian secara utuh (mungkin skalanya 8 dari 10) dengan kebijakan pajak dan proteksi kepemilikan swasta yang tinggi selain itu ia juga percaya atas Sistem Pasar Bebas (Globalisasi) yang artinya memposisikan Ideologi Amerika pada masa kepemimpinannya pada kuandran 1 (as you can see on the Top), tapi berbeda dengan Obama, ia justru percaya atas sebuah skema Liberalism yang lebih fundamen dimana Negara harus aktif dalam "Menjamin kebebasan masyarkatnya" misalnya dengan jaminan kesehatan dan pendidikan yang membebaskan masyarakat memilih untuk mengenyam pendidikan atau tidak bukan karena mereka tidak mampu tapi masalah kemauan semata, dan ia juga tidak begitu percaya dengan ekonomi Pasar bebas yang justru memposisikan ia pada kuandran 3 yang lebih berpotongan dengan Nasionalisme. Lah tapi kan Amerika tetep aja dagang sama negara lain kan? Iya emang tetep tapi Industri dalam negeri mereka lebih gencar diperkuat dan Obama juga membatasi perdagangan import dalam negeri (mereka eksport iya, tapi import dibatasi)

Libertarian menganggap bahwa "Kebebasan justru tercipta ketika ruang gerak negara dibatasi dan dibuka" tapi dalam praktiknya seperti kata Hobbes "Manusia adalah serigala bagi manusia lain" lalu kebebasan macam inilah yang menurutnya akan mengancam kebebasan yang lain (dan inilah ideology yang selama ini kami lawan sebagai seorang yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan) -minimum state

Nag berbeda dengan Liberalism ternyata sodara-sodara, Ideology ini justru menganggap bahwa "Kebebasan dapat tercipta ketika Negara berperan aktif dalam menjamin adanya kebebasan itu", Kebebasan masyarakat harus dijamin dengan sebuah batasan-batasan yang jelas sehingga tidak bergesekan atau melanggar kebebasan yang lain. Opsi-opsi kebebasan harus dijamin oleh negara, kesehatan dan pendidikan terutama. Mau kuliah mau engga yang penting negara udah ngejamin bahwa harga semesteran kuliah itu terjangkau untuk semua kalangan masyarakat, sisanya terserah masyarakat, kan liberal :D

Kay, Itulah pemaknaan Liberal dari segi Ideology, dimana jika dalam Ideology, Liberal mampu berpindah kuadran sesuai dengan corak kepemimpinan di setiap era-nya, bagaimana dengan perspektif yang memandang Liberal sebagai sebuah Fundamen dari Pemikiran? Check the next post, tapi sederhananya jika dalam Ideology Liberalisme diindikatorkan dengan takaran 1-10 dengan ekstrim kanannya yakni Libertarian, Liberalisme dalam ranah Pemikiran tidak dapat diindikatorkan karena memang itu adalah Hak Manusia sejak lahir yang diberikan oleh Tuhan atau yang sering kita dengar dengan "Human Free Will", Wanna find out? Check them out then. . .


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 AlL-A.M - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -