Setelah sebuah introduksi singkat pada post 1, kita masuk pada Liberalisme sebagai dasar pemikiran, yap seperti judul yang dapat dilihat diatas, aku sepakat dengan Mas Oki bahwa Liberalisme adalah sebuah pembebasan, but what kind of freedom?
Aku rasa bukan jawaban yang kalian butuhkan untuk memahami dan menyelesaikan pertanyaan diatas, tapi sebuah eksplanasi, karena dalam Liberalisme jawaban hanyalah "perspektif semu", ya karena setiap orang punya jawabannya masing-masing. Jika memang jawaban ada dan pasti tentunya itu hanya akan menjadi sebuah hambatan bagi liberalisme itu sendiri karena justru jawaban yang pasti lah yang memberikan kita "Kekangan"
Liberalisme ingin membebaskan pola pikir kita dari kekangan apapun, terutama dogmatisasi dan Ideology, jadi Liberalisme sebenarnya bukanlah ideology (lah terus itu yang di Amerika apa?), penjelasan dari Mas Oki tentang Liberalisasi bukan Ideology:
"Liberalisme itu sebenarnya bukan Ideology, karena Liberalisme itu, telanjang, transparan, bisa diuji, diperdebatkan dan diargumentasikan, sedangkan Ideology tidak bisa diujikan apalagi diberdebatkan, karena Ideology juga menganut kontekstual tapi Liberalisme bukan kontekstual tapi fundamental-universal yang dimiliki setiap individu" @rockygerungYa, Liberalisme adalah "Kebebasan Berpikir", hanya itu? No. Liberalisme, dari kebebasan berpikir berusaha membangun sebuah individu yang Optimistik, Kritis, dan Independent @rockygerung / OKI (wah ideologi pemberontak dong - dengerin dulu dong! Oke) Berawal dari sebuah pola pikir yang KOI (Optimistik, Kritis, dan Independent) manusia yang memang ditakdirkan untuk menjadi sebuah individu yang liberal tidak tergantung atas apapun dan bebas.
#Janganmenggugatsesuatuyangtidakkamupahami
Lah dia berarti ga punya Tuhan dong? Kan kebebasan yang liberal diberikan oleh Tuhan jadi dia sebenarnya punya Tuhan
Lah dia nanti kalau tanpa adanya batasan jadi serigala bagi manusia lain dong? Orang liberal selalu taat dengan prinsip yang ia buat sendiri, artinya prinsip kebebasan yang justru berarti ia tidak boleh mengambil kebebasan orang lain, orang liberal itu konsisten.
Lah ia jadi tergantung sama aturan mainnya sendiri dong, ga bebas lagi? Bebas yang kamu mau gimana sih? Tanpa aturan? Aturan bukan membatasi Liberalism tapi mengarahkan dan menyesuaikan liberalism sesuai dengan kesepakatan yang ia sepakati sendiri dimana didalam kesepakatan itu ada "Values" yang ia junjung tinggi.
Eh Liberal berarti kan otonom ya? Independent kan? Berarti ga taat perintah dong? Sebagai seorang individu yang kritis, Individu yang liberal menjadi Tuan atas dirinya sendiri. Ia bukan taat perintah, ia mengkritisi perintah itu sendiri, jika memang baik dan sesuai maka ia akan mentaatinya, tapi bukan karena "itu perintah" tapi karena dirinya memutuskan untuk mentaatinya sendiri.
Kalo Individu yang liberal itu berkompetisi dengan dirinya sendiri berarti ia menghindari argumentasi dan perdebatan dong? Justru disitulah, Liberal itu transparan dan bisa diuji, dengan adanya argumentasi-argumentasi yang baik justru disitulah Individu yang liberal berkembang, semakin ia diuji, semakin ia mampu membuktikan bahwa kebebasan berpikirnya adalah nyata, karena ujian menutut kita untuk lebih dari pemikiran kita dan diri kita, setiap kita berhasil melewati ujian itu maka justru individu yang liberal itu akan semakin berkembang. Yang dimaksud dengan berkompetisi dengan dirinya sendiri adalah bahwa ia dalam alam pikirannya melawan segala keterbatasan yang dibuat justru oleh dirinya sendiri, batasan semu sebagai hasil refleksi pola pikir yang tidak bebas dan terbatas, ia berusaha memperluas batasan itu dan bahkan melampaui nya menjadi individu yang terbebas dari kekangan dirinya sendiri.
Kalau Individu Liberal berusaha membebaskan diri dari dogma berarti ia berusaha memberontak dan mengubah apa yang telah menjadi kesepatakan bersama masyarakat dong? Engga begitu sayang (cieesss), Individu yang liberal berusaha mengkritisi dogmatisasi masyarakat, melompati dinding batas yang seringkali mengekang kebebasan berpikir. Dogma hanya mengekang pola pikir masyarakat, hal ini disebabkan karena dogma menegasi bahwa setiap masyarakat adalah individu yang cerdas dan punya argumentasi sendiri. Dogmatisasi adalah salah satu bentuk dari fasisme pola pikir. Orang liberal percaya bahwa "Semua orang dibekali dengan kecerdasannya masing-masing, tergantung pilihan mereka mau berpikir cerdas atau tidak", Tapi justru ketika ia memilih untuk berpikir cerdaslah ia akan terbebas oleh pikiran semu yang mengekangnya selama ini
Siapa sih yang menjaga kebebasan itu? Liberalism yang bukan ideology kan katanya beda dari Liberalism yang ada di Ideology Barat, berarti bukan negara dong yang menjaga dan menjamin, terus siapa dong? Who is the one who guard liberalism? Who is the Guardian? Liberalisme tidak membutuhkan penjagaan apapun dan dari siapapun, satu yang melandasi (bukan menjaga) liberalisme adalah rasio dan logika. Dua hal itu telah tertanam dalam diri manusia, tapi walau begitu hanya manusia yang benar-benar liberal lah yang mampu menyadari keberadaan dua hal itu. Dua hal itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita manusia, hal yang membedakan kita dari makhluk ciptaan lainnya, "Apa bedanya kita dengan hewan kalau kita tidak menggunakan atau bahkan menyadari dua hal itu?"
Last Question, Apasih yang menjadi sebuah konsensus bersama di dalam masyarakat menurut pandangan liberalisme? Sebuah Konsensus yang melandasi liberalisme itu sendiri? Yang melandasi Liberalisme di dalam masyarakat dalam contoh nyata adalah Nilai-nilai Sipil yang terdiri dari Hak-Hak Sipil (ICCPR) yang sama sekali tidak boleh dikurangi pemenuhannya oleh negara atau oleh siapapun karena itu adalah Hak yang diberikan oleh Tuhan. Dengan pemahaman atas nilai-nilai sipil yang benar maka kebebasan akan mengikuti kemana angin keadilan itu berhembus, "freedom will follow where the winds of justice blows"
Liberalism itu berarti . . .
a. Bebas-berdasar, Ya ada dasar dari sebuah kebebasan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa orang liberal selalu taat atas pedoman dan aturannya sendiri, ada Values yang ia junjung tinggi seiring dengan pemahamannya tentang kebebasan itu sendiri, Aturan disini bukan membatasi tapi melandasi!
b. Kritis, Ya Individu liberal bebas mengkritisi segala hal dengan Argumen bukan Sentimen. Individu yang liberal bebas dari semua perbudakan baik atas ide maupun perlakuan, Ia menjadi Tuannya Sendiri, "Tuan Bagi dirinya sendiri". Tuan bagi dirinya sendiri yang dimaksudkan disini adalah Ia bertindak atas pertimbangan dirinya tanpa keterpaksaan dari pihak manapun, ia mengkritisi pikirannya sendiri, menciptakan sebuah rasionalitas dalam menentukan pilihannya, Individu yang Liberal bukan Individu murahan yang hanya ikut terbawa arus, "bahkan ikan mati-pun bisa terbawa arus" tapi "Individu Liberal bebas memilih untuk mengikuti Arus atau tidak"
c. Percaya diri dan Optimistik, Ya karena sikap kritisnya, individu yang liberal harus optimistik dan percaya diri. Tidak ada alasan untuk tidak percaya diri karena sesungguhnya individu yang liberal itu tidak berkompetisi dengan siapapun tapi dirinya sendiri, selain itu hakikat individu yang liberal adalah sama antara satu dengan yang lainnya, sama-sama bebas. Jadi kenapa tidak percaya diri?
d. Memilih untuk berpikir cerdas, Ya memang hampir sama dengan poin b bahwa individu yang liberal idealnya (terlepas ia bebas memilih) akan memilih untuk memfungsikan otaknya untuk berpikir secara cerdas, kebebasan disini bukan didasarkan pada kebebasan individu dalam memilih untuk berpikir atau tidak, tapi justru karena Individu itu memilih untuk berpikir maka ia terbebas dari dogmatisasi dan batasan dirinya sendiri. Bukan kebebasan memilih untuk berpikirlah yang membuat ia bebas, tapi karena ia memutuskan untuk berpikir maka ia menjadi bebas. Sederhananya bukan hanya terbebas untuk memilih saja yang didasarkan pada opsi atas pilihan tapi juga menciptakan opsi baru dengan mengkritisi pemikirannya atas opsi yang ada (Create an Alternative)
e. Independent, Ya, Individu yang liberal adalah individu yang independent, tidak membutuhkan penjagaan atas dirinya dari apapun dan oleh siappun karena hakikatnya memang dia adalah individu yang bebas. Ia melandasi independensinya pada rasio dan logika, dengan melandasi pemikirannya pada dua hal tersebut maka ia tidak membutuhkan penjagaan dari apapun dan oleh siapapun, Ia independen dan otonom atas dirinya.
Yah itu sih beberapa poin pokok penting yang aku dapat dari Liberalism, suka banget deh ketika kita memutuskan untuk membuka pintu dan terjun bebas ke pemikiran kita masing-masing, Oh ya masih ada post ke 3 nih "Fitrah Manusia sebagai Individu yang Bebas dan keterkaitannya dengan Agama", tapi besok sih paling, udah ngantuk, mau tidur dulu yak haha, thanks for reading, semoga bermanfaat :)