Okay pada bagian kedua ini, gw berharap para laki-laki separuh baya yang memang sedang mencoba mengendalikan nafsunya membaca dengan teliti tentang apa yang dimaksud dengan "You do Jilq". Yah ga menutup kemungkinan buat perempuan buat ikut baca sih, it is up to you.
Jilq adalah teknik yang banyak dilakukan di Arab (bisa lo cari sendiri di mbah google tentang Jilq). Banyak anak anak bangsa Arab yang udah diajarkan untuk melakukan Jilq sejak mereka kecil, fungsi manifestnya ga dipungkiri adalah untuk memperbesar ukuran penis (kalau lo pernah liat sih di BF, ukuran mereka Jumbo Size, okay no porno ya, just for your information). Fungsi Latennya adalah untuk meningkatkan stamina, kekebalan tubuh, relaksasi, dan bahkan memenuhi kebutuhan biologis. How?
How . . . hm . . . gimana ya jelasinnya, tapi yang jelas soal cara Jilq, bisa lo baca sendiri di mbah google dan ga perlu gw terangin disini. Okay, gw ceritain pengalaman pribadi aja ya, no porno, no pamer, no offense, opini terserah kalian para pembaca.
Gw udah lupa kapan terakhir gw Onani, sejak gw menginjak bangku kuliah, I've never do that anymore. Sejak gw masuk ke dalam dunia Sport yang mengharuskan gw tetap stay on a good shape, coach gw selalu mengingatkan bahwa musuh terbesar para atlet seenggaknya ada dua hal, pertama adalah latian dan kedua adalah nafsu. Nafsu itu yang dimaksud adalah main (entah itu main sendiri atau main bareng ya). Sejak saat itu gw mencari cara untuk tetap memenuhi kebutuhan biologis gw, udahlah ga usah naive, gw ga mengingkari hal itu, gw cuman mencari cara yang bisa dibilang cukup baik daripada Onani. Akhirnya gw temukan cara Jilq. Tekniknya sederhana sih, lo cuman butuh ya minyak urut dan tangan kiri lo itu yang penuh dengan dosa, lo pijet-pijet (baca sendiri caranya), atur nafas, jaga tempo, have fun, tapi jangan sampai lo mencapai klimaks, okay? Jangan sampai air mani putih itu membasahi bumi pertiwi. Pertama mungkin bakalan susah, untuk awalnya beberapa kali coba bahkan baru aja 30 menit udah ga tahan, tapi semakin kesini bisa sampai 2 jam latian. Okay, so what's the function?
Secara filosofis, Jilq melatih lo untuk merubah presepsi bahwa kenikmatan bukan lo peroleh dari klimaks, tapi dari proses, dimana lo menikmati setiap proses yang lo lakukan (Jilq) bukan klimaksnya (Jerk). Kedua, Jilq mengharuskan lo untuk menjaga irama, nafas, teknik, memaksa lo membiasakan disiplin, stabil, dan tau kapasitas tubuh lo sendiri, kalau udah mau keluar, take a break guys. Tiga? Jilq tetap menjadi sarana aman untuk menyalurkan kebutuhan biologis, tanpa dilarang oleh agama (ya makruh sih tapi daripada lo Onani kan malah ga boleh). Empat, Lo tetap bisa merasakan relaksasi tanpa harus seks atau Onani, ya karena pada saat lo melakukan Jilq, ada enzim dan zat-zat tubuh tertentu yang ikut terlepas sama seperti halnya lo seks, pasti langsung rileks, termasuk mengurangi ketegangan otot dan strees di otak. Itu secara filosofis-biologis ya, kalo secara fisik?
Physically, dalam pengalaman gw melakukan Jilq dari mungkin 4 tahun ini ada beberapa hal, pertama Stamina Body gw meningkat drastis, you may believe it or not, tapi gw bahkan bisa maraton tenkei tanpa capek tingkat akut (ya tetep capek tapi ga berhenti) dan tingkat recovery energi gw juga meningkat. Artinya Jilq yang selama ini gw lakukan berimbas pada peningkatan performa fisik (kalo bener ya cara ngelakuinnya), gw tetep bisa bangun pagi, ga ngantukan, ga gampang strees, immnunitas tingkat ekstrim, konsentrasi meningkat, stamina, daya tahan dll. Itu overallnya, don't believe it? Why don't you try it? Secara physically lainnya, ya Mr P gw bisa dibilang membesar sekarang (ga pamer ya) ukurannya mungkin kisaran lebih dari 10 -15 cm ( ga pernah ngukur tapi kira kira ya segitu). It is hard and not easy to break. Gw ga tau lo termasuk orang yang perhatian atau engga sama batang keperkasaan lo itu, tapi menurut gw naive kalo lo bilang itu ga penting, ya paling engga buat nyenengin pasangan itu jadi satu hal yang penting. Percaya deh cewek yang bilang "Size doesn't matter" adalah cewek yang terlalu desperate buat ngomong jujur bahwa batang besar itu lebih asik (ya kalo kegedean juga ga bagus juga sih tapi standar plat orang indo ya kisaran 10 - 15 cm lah)
Gw denger juga, inner strength juga bisa dikendalikan ketika lo bener-bener menguasai teknik Jilq dan pernapasan, really? Wanna find out? Check next post!
Continue to next post . . .