Prabowo: Jika Jadi Presiden, Saya Akan Terapkan Neoliberalisme di Indonesia - Masih berpikir Prabowo PRO PUBLIK?
Posted by : Rendezvous
Jumat, 18 April 2014
Menurut Prabowo, investasi asing di Indonesia itu
sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dan dirinya mengaku
tahu betul bagaimana mengimplementasikan paham tersebut bagi kepentingan
ekonomi Indonesia ke depan.
“Bila nanti saya mendapat mandat, saya mengerti sekali bagaimana mengimplemantasikan paham neoliberalisme di Indonesia,” kata Prabowo.
Apakah sebenarnya arti neoliberalisme sehingga
Prabowo menganggap paham tersebut penting dianut dalam sistem ekonomi
Indonesia? Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Sri Edi
Swasono memiliki catatan tersendiri mengenai paham neoliberalisme.
Pertama, Neoliberalisme adalah kelanjutan dari
liberalism jaman penjajahan yang ditentang keras oleh Soekarno dan
Hatta. Neoliberalisme adalah mekanisme penjajahan ekonomi baru.
Kedua, Neoliberalisme sangat bertentangan dengan
sistem ekonomi Indonesia yang berdimensi kerakyatan. Neoliberalisme
membuka keran investasi asing sebesar – besarnya yang dapat mendominasi
perekonomian tanah air dan membuah ekonomi rakyat kian terpuruk.
Ketiga, neoliberalisme mengutamakan kepentingan
pemodal atau kapitalis atau juga investor sehingga menempatkannya
diposisi sentral substansial. Sementara poisisi rakyat diletakkan pada
posisi marginal residula atau pinggiran.
Keempat, neoliberalisme menggusur rakyat miskin, pembangunan rakyat tidak inherent dengan pembangunan ekonomi.
Kelima, neoliberalisme akan menjajah Indonesia
dengan pola baru. Rakyat menjadi budak di negerinya sendiri. Rakyat akan
berada dicengkraman kapitalisme neoliberalisme yang merupakan
penghisapan dan penindasan struktural, dll.
Inilah arti paham neoliberalisme yang sesungguhnya
dapat mematikan ekonomi kerakyatan Indonesia tanpa ampun. Oelh karena
itu, Profesor Sri Edi Swasono sangat mengkritisi paham tersebut karena
dinilai dapat mengancam kedaulatan bangsa dan negara.
sumber: tribunnews.com