The Answer is Pain (Rasa Sakit) the other one is (Output) SufferSatu hal yang lebih pasti daripada mati adalah Rasa Sakit, why? Well Simple aja, lo mau idup mau mati pasti sakit, I still remember... bahwa katanya ketika Sang Nabi kita meninggal, ibaratnya serasa ditusuk 300 jarum secara bersamaan (gw lupa itu jarum atau pedang ye). Pasti sakit, pasti! tinggal rasa sakitnya itu seberapa gede tong, nah itu. Jangankan idup, mati aje sakit pak, idup apalagi, bisa kena macem macem perihal bahkan ada paradoksal bahwa
Pain bring certainty, it is certain Pain, but even the uncertainty also brings pain, Pain everywhere paradoks ever create...Artinye?
Rasa sakit adalah sebuah kepastian, sebuah kepastian biasanya pahit (maksudnya adalah realita yang seringkali pahit, not as sweet as expectation) tapi bahkan ketidakpastian pun menimbulkan rasa sakit, rasa sakit ada dimanapun paradoksal terbentuk (maksudnya adalah rasa sakit adalah bagian tidak terpisahkan dari paradoksal itu sendiri karena paradoksal membuat sesuatu yang bertentangan dan itu membuat sesuatu yang rumit menjadi kompleks - dekat dengan rasa sakit yang kadang bisa dirasakan tapi susah digambarkan - intinya sih begitu bre)
Kan mehong tuh kalo lau pade mikir, yang pasti selain mati adalah "Rasa sakit" yang bahkan paradoksalnya adalah ketidakpastian menghasilkan (output) rasa sakit. Mehong kan kalo dipikir? Yang pasti itu adalah Rasa sakit, yang tidak pasti juga (berpotensi) menghasilkan rasa sakit. Hidup segan mati enggan (wkwkwk - SU)
But... There is something called Suffer...
Ada variable X dimana lo bisa mengubah perspektif lo bahwa apapun yang membuat lo bisa merasakan rasa sakit belum tentu bisa membuat lo menderita.
Pain is Certain, while Suffer brings an AlterArtinye? Rasa sakit itu pasti, tapi menderita adalah perihal yang lain. Rasa sakit menyebabkan penderitaan tapi tidak selalu demikian, semua ketidakpastian termasuk ujian yang akan mengakibatkan rasa sakit, tapi ketika orang itu terus maju (that's doesnt matter anymore)
Itulah kenapa ada pepatah
No Pain No GainBut thats not necessary true at all, Memahami pepatah itu gampang gampang susah, pepatah diatas itu ditujukan kepada mereka yang tidak mau menderita sedangkan ia tau bahwa untuk mendapatkan sesuatu ia "mungkin" (tidak harus) menderita. Mungkin, ye mungkin, artinya tidak semua penderitaan membawa sesuatu.
Pain is an input, a reason, a beginning. While Suffer is an alter. menderita adalah alternatif, artinya penderitaan adalah opsional, kondisional tentang bagaimana kita memandang Pain itu sendiri (anyway Pain itu bukan yang di akatsuki ye SU!)
In the Conclusion, Rasa sakit itu pasti men, while suffer is an alter, tapi lo ga harus menderita, nikmatin aja (enjoy tapi jangan MASO ye). Well, kalo lo tanya gw bahwa apa ada yang lebih pasti daripada mati adalah Rasa sakit menurut gw, itu pasti! Idup bisa sakit, mati bisa sakit, tapi menderita itu pilihan. Well thats in the end, jomblo bisa sakit, pacaran bisa lebih sakit, tapi menderita itu pilihan (alibinye si gitu SU!). Whatever it is, no regret just forward, Remember Suffer is an alter (penderitaan adalah sebuah alternatif - pilihan)
Yang Pasti selain Mati
Ketika Pekat, Harum, dan Kentalnya Kopi berfilosofi
Kopi, saat kita mendengar itu pasti banyak hal yang akan terpikirkan mulai dari rasa asamnya, ada pula yang pahit, ada pula yang manis menggigit, dan ada pula yang membuat kita tidak bisa lupa bagaimana sensasinya. Tidak semua orang suka kopi dan aku mengerti itu. Namun bagiku, kopi bukan hanya sebuah benda maupun minuman konsumsi layaknya teh atau lainya. Kopi mengajarkan ku banyak hal mulai dari yang sederhana hingga arti sejati seperti seorang sahabat. Mungkin tidak banyak yang tau atau mungkin pula tidak banyak yang ingin tau, namun bagi mereka yang memang tau akan hal itu, baik mereka mengakuinya atau tidak, kopi lebih dari sekedar tuangan cairan hitam yang dianggap kotor itu.
Diantara banyak jenis kopi ada dua yang paling aku suka, satu Arabica dan satunya adalah Robusta, pun ada pula Kopi Luwak yang tak kalah terkenalnya dari dua sebelumnya. Arabika punya tekstur yang kental dengan citarasa yang asam dan terkadang pahit. Seperti halnya seorang sahabat, Arabika mengajarkan bahwa terkadang sindiran halus memberikan kita lebih banyak ruang daripada teguran. Asamnya menyibak kesungguhan didepan dan tidak meninggalkan rasa dendam menjeram dibelakang. Pahit pun Arabica memberikan pemahaman pada kita bahwa Skeptis tidak selamanya pesimis. Skeptis terkadang terbentuk karena sikap kritis dan berbagai kondisi yang tidak mungkin dihindari sepenuhnya. Pahit mengisyaratkan bahwa inilah keadaanya, sebuah kenyataan yang harus diterima. Ia tidak menaruh kebencian berupa racun yang membunuh, namun nasihat terbuka bagi mereka yang ingin menerima keadaan. Ia mengatakan kebenaran keadaan, bukan membencinya. Memang pahit, tapi tidak membahayakan jiwa.
Robusta, walau ia tak populer bak Arabika namun ia tetap mempertahankan jati dirinya. Ia mungkin terkesan terlalu positivis dengan rasa manis yang ditawarkan, tapi aku rasa ia tidak bodoh. Ia tetaplah kopi yang kritis bukan susu yang membuai. Ia mengutarakan harapan (manis) disela asamnya dunia. Teksturnya mungkin tidak mencerminkan siapa ia karena ia lebih kasar daripada saudarinya. Namun walau seperti itu pun, Robusta tetap menjadi pilihan walau bukan idaman. Fisik tidak selalu menjadi takaran atas ketulusan sesuatu dan harapan tidak selalu palsu, arabika mungkin mengungkapkan apa yang memang terjadi pada dunia, tapi Robusta hanya teralu keras kepala. Ia terlalu bodoh untuk menyerah, kata orang orang. Namun ia sendiri tidak mempedulikan itu, Ia tetap menawarkan citarasa manis nya harapan dan tidak pernah menyerah walau fisiknya jauh dari apa yang diharapkan para penikmat kopi lainnya.
Hm...Lalu bagaimana dengan Luwak? Oh ia tetaplah kopi walau berasal dari tai (pantat seorang luwak). Ia bersikukuh bahwa walau pun ia pernah menjadi sesuatu yang tidak berguna tapi apapun itu, didunia ini kita selalu punya tempat. Dengan Suhu yang tepat, tempat, dan sahabat, ia tumbuh menjadi sesuatu yang sangat amat dicintai para penikmatnya. Dulu penikmatnya mencacinya karena ia berasal dari tempat yang kotor. Ia berjuang untuk mendapatkan sertifikat halal itu yang dibutuhkan untuk kepastian penikmatnya. Bukan untuk membuktikan bahwa penikmatnya salah tapi untuk membuktikan bahwa darimanapun ia berasal, selama ada kemauan pasti akan ada tempat baginya di semesta ini. Ia tidak malu dan sebagai gantinya ia tetap maju.
Kita tidak bisa disukai semua orang tapi kita selalu bisa menemukan tempat dimana seharusnya kita berada kalau kita tidak menyerah
Hitamnya kopi bukan berarti kotor,
walau terdampah tekstur kasar didalamnya (ampas)
namun bukanlah takaran atas kesucian dan ketulusanya
Ia mungkin manis, asam, pahit namun ia tetap kopi
Menawarkan karakter dan prinsip yang walau berbeda
namun konsisten
Ia membantu memulai hari dengan inspirasi
dan kewaspadaan
dimalam hari ia setia menemani ketika kita bekerja keras
ia membuat kita terjaga diantara gelapnya semesta
tidak tidak tidak katanya
aku bukanlah penjagamu
Aku hanyalah kopi, tegasnya
Aku penyaji dan kau penikmatku
Hanya itu, ya itu sahaja
Filosofi Kopi
Dalam teknik Psikologi abal abal yang berkaitan erat dengan perasaan ada yang namanya teknik tersembunyi (actually not) yang sering dinamakan dengan Kucing Dalam Karung. Well but you know, karena itu bukan sebuah kondisi ketidakpastian yang selalu merugikan atau lebih tepatnya dibuat dengan sengaja atau dikondisikan demikian maka gue lebih suka menganalogikannya dengan sebutan Kucing Dalam Kotak (Ya atau lo bisa ganti apapun lah misal kancut dalam kotak, cewek dalam kotak, Oppa dalam kotak apapunlah asalkan ada benda didalam suatu benda). Confuse? Awrite lemme explain
Kadang dalam hal perasaan kita selalu ingin tau apa saja yang dilakukan lawan main kita atau sebutlah incaran kita. Untuk memenuhi hasrat hati yang haus akan kasih sayang kadang kita melakukan perjalanan yang jauh dialam lain (dunia maya) untuk mengenal lebih dekat sosok yang kita inginkan atau apapun kata kata yang sekiranya bisa mengungkapkan keinginan lo atas kepemilikan dia (misal dominasi, perbudakan, kepemilikan, asset - ah skip that's way too cruel). But some time (not sometimes) or most of time kita menemui sebuah kenyataan yang menyakitkan dimana apa yang kita bayangkan tentang sosok dia ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan (ketika kenyataan bertolak belakang dengan imaji yang kita inginkan)
And So, definitely or at least somehow we will be hurt. Contoh situasinya adalah ketika lo suka sama seorang (sebutlah) Cowok. But... He way too misterious, too uncommon, so weird (maybe) or whatever it is as long as "YOU LIKE HIM" atau paling engga entah bagaimana lo suka lah ama dia (udah intinya itu aja). So lo mencoba untuk mencari tau dan kebanyakan kondisi dari keinginan untuk mencari tau adalah "idealisme" yang artinya bahwa ia harus sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun dunia tidak selalu berputar pada keinginan kita dan akhirnya singkat kata setelah lo stalking doi, maka akhirnya lo kecewa. Bukan selalu karena doi jelek (sifatnya atau apanya) tapi most of time karena doi mungkin ga sesuai dengan apa yang lo harapkan.
So para pakar (elah pakar) menemukan cara yang lebih efektif untuk menjaga mood para manusia yang sedang haus akan kasih sayang ini dengan teknik baru yang namanya Kucing dalam kotak. Sederhana nya adalah lo tau bahwa ada kucing di dalam kotak, tapi terlepas lo tau ada kucing disitu, tapi lo ga tau kucing itu mati atau idup, atau lagi boker, atau lagi ngapain. Realita memang akan selalu menjadi realita, tapi kita bisa mengalihkan realita yang dimaksud dengan "Ketidaktahuan kita". Lo tau disitu ada kucing, tapi lo ga tau kucing itu idup atau mati (sebutlah kotak itu kedap suara deh biar realistis), dengan ketidaktahuan lo maka lo bisa menghindari sebuah ah... kita sebutlah "tanggung jawab" atau "efek samping" atau yaaa... kaya pepatah lah "Ignorance is Bliss". Lo ga perlu bertanggung jawab kalo ternyata disitu kucing nya masih idup (karena lo ga tau atau lebih tepatnya mencoba untuk tidak mencari tau) atau bisa juga lo ga perlu ngubur tu kucing kalau misalnya kucing itu udah koit atau mokad (pake D) atau juga lo ga perlu buang bokeran kucing itu kalau misalnya pas lo buka eh ternyata kucingnya lagi nungging belet boker. Dalam beberapa kasus bisa dikatakan bahwa "ketidaktahuan adalah berkah", ga semua kasus.
But you must know when, you should have not known too much (thats the idea/itu intinya)
Kalau teorinya diterapin ke dalam kondisional yang real, maka dapat lo temui sebuah situasi dimana lo memposisikan diri lo untuk dekat dengan si doi (gebetan lo) tapi memutuskan untuk tidak terlalu dekat dan membiarkan waktu menjawab apa yang selama ini menjadi pertanyaan lo tentang si doi atau simply lo ingin menemukan jarak dan zona nyaman lo dimana lo tau tentang doi tapi ga terlalu paham tentang doi sepenuhnya (not too much). Misal nih yang buruk buruk aja lo ga tau doi ternyata tukang "NGEWE in anak orang" lo ga tau kalau doi ternyata tukang mabok, ternyata doi BAJINGAN, BANGSAD, BIADAB, POKONYA INTINYA LO GA TAU DOI SEPERTI APA SEPENUHNYA (terlepas dia buruk atau baik ya) and the point is You Enjoy to Know Less about Him or Her because you choose to do so (karena lo milih untuk tidak mencari tahu lebih)
In my point of view, that will save your heart, but not your soul. Because Soul always deem a truth. Simpe. Truth yang dimaksud disini adalah "Karakter". That's What I meant.
Teknik ini memang sudah menyelamatkan banyak jiwa dari kepastian akan patah hati, namun bukan berarti teknik ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang serius dalam menjalin hubungan. Untuk mendapatkan hasil yang tepat maka kita harus menggunakan timming yang tepat dan cara yang tepat untuk mendapatkan orang yang tepat. Maka dari itu Karakter sangat penting untuk dipahami disini.
Whatever he do, if you know about his true nature maka mau baik atau buruk pasti lo tau tentang kebenaran karakter doi. For Example ada orang yang karakternya pengkhianat, Bajingan, Laknat dst. Believe me I dont want you to get involved too much with such a people. ada pula orang baik yang terpaksa berbuat sesuatu yang ga dia banget karakternya tapi dia tetap melakukannya karena keterpaksaanya itu, tanpa mengetahui karakter orang, almost impossible to really understand him or her.
Pahami karakter doi maka teknik ini akan berkembang ke tingkatan yang lebih tinggi lagi daripada hanya sekedar menyelamatkan ekspektasi maupun diri sendiri.
Penutup, teknik kucing dalam kotak memang sangat cocok bagi orang yang hanya ingin mengenal sebatas dekat (tergantung urgensinya menurut gue) atau mungkin pacaran, but exactly not for marriage. Taaruf (dengan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap manusia yang menjunjung tinggi cara ini) juga berpontensi untuk menjaga manusia dari kewaspadaanya sendiri dalam memahami karakter calon pasangan nya. Data isnt enaf, believe me. But find out by yourself is way too much to afford. Be Smart.
Personal Opinion
Well menurut gue kita ga usah buang buang waktu dengan terlalu banyak mencari tahu tentang orang lain sebelum kita paham tentang diri kita sendiri. Again it is Character atau sebutlah Watak. For Example, gue orang yang total dalam sesuatu (that's one is positive) tapi side effectnya adalah She Should be mine or with no one else ever (lebay sih hahaha), loyalty tapi disaat dikhianati maka tiada pengampunan. Ingat sifat Tuhan? Sangat tidak suka dikhianati dan dipersekutukan (Well Im not God) But I know why he say so, it is trust (in human world), Belief (Words to express the HIS Existence) and Faith (Way to Express your belief)
What ever kucing dalam kotak itu bentuknya apa dst dst, kalo lo tau label karakter dari kucing dalam kotak itu, let say ada tulisannya "Persia Pemalu" atau ada peringatan "Ringkih/Fragile" (Waduh haha) jadi ya paling kaga lo tau lah bentuk karakternya doi kayak apa. So... lo ga terlalu berekspektasi lebih dari apa yang lo ga ketahui karena fundamennya udah lo pegang yaitu "Karakter"
Thanks for reading through, hope it will be some use for ya, Anyway gue sekarang udah belajar baca tarot dengan metode kuno, so if you know me in real, you can ask me sometime. Have a good day!
Kucing Dalam Karung (Kucing Dalam Kotak)
Tenohira de furueta
Sore ga chiisana yuuki ni natte itan da
Emoji wa nigate datta
Dakedo kimi kara dattara wakuwaku shichau
Henji wa sugu ni shicha dame da tte
Dareka ni kiita koto aru kedo
Kakehiki nante dekinai no
...Suki na no yo ah ah ah ah
Koi shichattan da
Tabun kidzuite nai deshou?
Hoshi no yoru negai komete cherry
~Yubisaki de okuru kimi e no messeeji
Sakura ga saite iru
Kono heya kara mieteru keshiki wo zenbu
Ima kimi ga kanjita sekai to
Juubyou torikaete morau yori
Hon no ichigyou demo kamawanain da
Kimi kara no kotoba ga hoshiin da
Uso demo shinjitsudzukerareru no
...Suki dakara ah ah ah ah
Koi shichattan da
Tabun kidzuite nai deshou?
Hoshi no yoru negai komete cherry
~Yubisaki de okuru kimi e no messeeji
Amaku naru kajitsu ga ii no
Nanigenai kaiwa kara sodatetai ah ah ah ah
Koi no hajimari mune ga kyun to semaku naru
Itsu made mo matte iru kara
Haru no tsumetai yokaze ni azukete messeeji
Koi shichattan da
Tabun kidzuite nai deshou?
Hoshi no yoru negai komete cherry
~Yubisaki de okuru kimi e no messeeji
Boscha Version - Cherry by Yui
English
The thing vibrating in my palm
Became a little bit of courage
I didn't like emoticons
But when you use them I get excited
I heard from someone
That you shouldn’t reply right away
But I can’t play games
...I love you, ah ah ah ah
I’ve fallen in love
You probably haven’t noticed, have you?
I make a wish in the starry night, cherry
With my fingers, I’ll send you a message
The cherry blossoms are blooming
I can see the whole scene from this room
Rather than switching worlds with you
For ten seconds
I want words from you
Just one line will do
Even if it’s a lie, I can keep believing
...Because I love you, ah ah ah ah
I’ve fallen in love
You probably haven’t noticed, have you?
I make a wish in the starry night, cherry
With my fingers, I’ll send you a message
I like fruits that grow sweeter the best
I want to grow them from an ordinary conversation, ah ah ah ah
The beginning of love, my chest tightens
I’ve been waiting forever
So I’ll entrust my message to the spring’s cold night wind
I’ve fallen in love
You probably haven’t noticed, have you?
I make a wish in the starry night, cherry
With my fingers, I’ll send you a message
Cherry - Yui (She Loves You!)
Beberapa saat yang lalu gw berbincang dengan sahabat baik gw tentang sesuatu yang (gw yakin) ga dipahami sama dia. Gw yakin dia punya pengalaman tentang itu, tapi gw yakin setiap manusia punya keterbatasan (actually batasan) yang dia ciptakan sendiri. Gw selalu ingat sebuah nasehat bahwa manusia justru menciptakan batasannya sendiri dengan berkata "Ga ada manusia yang sempurna". Dengan bodohnya mereka berkata itu sebagai sebuah justifikasi atas kelemahan diri mereka sendiri. Padahal dalam perspektif yang lebih filosofis "kesempurnaan" memang ga diciptakan dalam dunia manusia (termasuk semesta) agar manusia bisa berkembang melampaui batasan mereka, terus berimprovisasi, mengadakan perbaikan, tanpa rasa puas atas kesempurnaan. But Humans are fools anyway...
Humans...
They dont believe what they could not explain. They could not reach what they do never tought about. They only a kind of experiment where God create a better creature sooner or later... Humans... still bear knowledge of the unknown subject... that's why their existence is matter but somehow ... bounds in the limitation that they create by themselves. Foolish Humans!
Gw rasa setiap manusia memang punya batasan masing-masing, tapi bukan berarti mereka bisa menjadikan itu sebagai sebuah alasan atas ketidakmampuan. Biarkan Tuhan yang menjawab ketidakmampuan atas penciptaanya sendiri, biarkan manusia berkembang, tanpa batasan abadi...
Humans soul are limitless...
Their body... are not...
Today Lesson
PERANGKAP MOTIVASI INDAH
&
JOMBLO STATUS QUO
Jadi begini, mblo. Mungkin engkau bertanya-tanya, mengapa status jomblomu seakan mengandung formalin? Engkau telah berusaha move on, tetapi tak jua engkau temukan kekuatan yang cukup untuk bergerak meninggalkan status jomblomu. Tentu ada banyak sebab, dan biasanya engkau akan mengaitkan kegagalan move on ini dengan hal-hal yang buruk di luar dirimu.
Tetapi pernahkah engkau berpikir bahwa seringkali kegagalanmu mengentaskan kemiskinan asmara ini, boleh jadi, salah satunya disebabkan oleh kegemaranmu menghibur diri dengan kata-kata motivasi yang indah dan diam-diam kau yakini hingga meresap ke alam bawah sadarmu?
Maksudku begini. Ya, aku tahu engkau mungkin gemes karena kegiatan bully jomblo nyaris terjadi hari dan bahkan merajalela di setiap akhir pekan. Sangat mungkin bully itu bisa membuatmu sedih, galau, mumet, sebel dan kemropok di hati. Akibatnya engkau akan mencari-cari penghiburan yang bisa membuatmu tenang sejenak.
Maka kadang engkau menelan mentah-mentah kata-kata motivasi yang indah. Atau membuat puisi sendu tapi terkesan meredakan kegundahan, sajak-sajak yang seakan menyadarkanmu bahwa tak semua hal buruk adalah buruk pada akhirnya. Itu bagus. Tetapi, yang tak engkau sadari adalah setiap kata indah itu bagaikan pisau bermata dua. Mari kita coba menelisik lebih dalam. Tetapi jika engkau bertekad menjadi jomblo permanen, abaikan analisis ini dan berhentilah membaca sampai di sini, karena analisis ini mungkin terasa seperti jamu: pahit.
Teks sebagus apapun, dalam kasus jomblo pada khususnya, boleh jadi akan ditafsirkan sesuaimood. Apalagi jika engkau termasuk golongan jomblo terlampau baper (“bawa perasaan”), maka kata-kata yang indah itu justru menjerumuskanmu lebih parah ke jurang keperihan dan memperlambat upaya move on jika engkau tidak kritis dan rasional. Maka kata-kata indah pelipur lara menjadi bumerang, atau dengan kata lain, dengan memparafrasekan seruan Karl Marx: “kata pelipur lara nan indah adalah candu bagi jomblo.” Coba perhatikan ini sajak yang ditulis di status facebook dari sosok yang mengaku mantan playboy:
“Nona, jangankan berada di dekatmu. Melihat kau tersenyum dari jauh saja sudah membuatku bahagia. Karena yang dekat belum tentu saling terikat.”
Jika engkau membaca ini saat terpuruk dalam kegagalan asmara, maka sajak ini boleh jadi malah membuatmu gagal move on tanpa engkau sadari. Engkau akan berpikir bahwa rupanya tak perlu berjuang pedekate untuk bahagia, sebab melihat senyum dari jauh saja sudah bahagia. Jadi buat apa pacaran? Engkau bisa bahagia dalam kesendirian di kamar sunyi sepi sendiri dengan melihat fotonya yang tersenyum.
Lalu, engkau menambah justifikasi dengan anggapan bahwa yang dekat belum tentu terikat. Jika level baper-mu adalah baper tingkat provinsi, maka engkau akan merasa bahagia sendiri, karena terhibur dengan anggapanmu bahwa mencintai seseorang itu seperti naik angkot – jauh dekat sama saja. Akibatnya engkau kurang semangat ikhtiar atau malas berjuang demi asmara.
Ini mengaburkan kemungkinan lain yang lebih besar probabilitas kebenarannya: bahwa, jika yang dekat saja belum tentu terikat, apalagi yang jauh? Kecuali, tentu saja, engkau nekat memaksakan keterikatan dari jauhmu dengan cara menggunakan ilmu pelet. Nah, engkau terkelabui oleh kata-kata indah sehingga gagal melihat dari perspektif yang berbeda. Supaya lebih jelas berikut sedikit contoh bahayanya kata-kata pelipur lara, yang jika sampe kecanduan dan tak kritis, bisa membuatmu jadi jomblo permanen.
> “Sebab cinta tak mesti bersatu.” Jika prinsip pelipur lara ini kau pegang teguh, besar kemungkinan engkau akan jadi jomblo selamanya.
> “Di alam kubur engkau tidak akan ditanya ‘siapa pacarmu?’ atau ditanya apakah engkau jomblo atau tidak.” Itu betul, namun apakah engkau akan menjomblo sampai ke liang kubur? Pikirkan baik-baik.
> “Jomblo bebas dari dosa selingkuh, sebab tidak punya pasangan.” Are you serious? Faktanya, banyak jomblo yang berselingkuh dengan “tante tari” (tangan tengen tangan kiri).
> “Jomblo itu bebas merdeka, tidak ada yang melarang ke sana ke mari. Tidak ada kewajiban jaim di depan pacar.” Itu betul, tetapi ingat harga yang harus dibayar untuk kebebasan ini. Melihat teman-temanmu saling menggenggam jemari dengan pasangan, sedang engkau mengenggam smartphone? Saat yang berpasangan makan soto bersama, engkau duduk sendiri memesan soto dengan nasi terpisah dengan harapan pasangan-pasangan itu kelak akan berpisah. Benar engkau tak perlu jadi tukang ojek pacar, tetapi apa nggak ngenes jika engkau menjadi tukang ojek teman saja dan cuma diberi ucapan terima kasih? Saat pulang kampung lebaran, hidupmu tidak tenang karena deg-degan jika ditanya-tanya “mana calonnya?” “Kapan nyusul nikah?” Atau lebih buruk lagi, engkau akan diperbudak menjadibabysitter, dititipi momong ponakan-ponakan.
> “Jomblo akan lebih hemat karena tak perlu nelpon atau saling menanyakan kabar via handphone.” Boleh jadi iya, tetapi di saat temanmu bergegas mengecek handphone karena ada suara notifikasi pesan sms/BBM/Whatsap dari kekasih, engkau juga begitu, tetapi itu pesan dari operator yang menawarkan promo atau, broadcast promo MLM/dagang online via BBM, atau lebih buruk lagi, pesan dari “mama minta pulsa” atau sms dari nomor 0809 yang merayumu nelpon mesra dengan pulsa premium.
> “Bukankah banyak tokoh besar adalah jomblo, seperti Tan Malaka?” Ini dalih bagus, tetapi ingat, apakah sumbangsih hidupmu sudah sebesar sumbangsih kehidupan Tan Malaka? Jika engkau hanya jomblo bagaikan butiran debu, apakah layak membanding-bandingkan diri dengan tokoh-tokoh revolusioner semacam itu?
> “Tuhan itu maha esa tanpa pasangan, dan jomblo mengikuti jejak-Nya dengan tetap sendiri saja.” Ini terdengar religius. Tetapi tak berlaku bagi jomblo muslim. Ingat bahwa yang maha esa hanya Tuhan, dan engkau bukan Tuhan. Jika engkau menjomblo terus, engkau hendak menyaingi kemahaesaan-Nya, itu jadi syirik. Masuk neraka, digebuki malaikat. Hati-hati.
Tak perlu kuberi contoh lain, silahkan renungkan sendiri sebagai ikhtiarmu untuk menjadi jomblo yang kritis dan berwawasan ke depan. Kata-kata bagus tak selalu berdampak positif bagi kemajuan asmara. Menjadi jomblo militan tentu boleh saja, tetapi harus progresif, dalam arti seharusnya menjadi pribadi jomblo yang high quality sehingga bisa melakukan progress dalam urusan asmara. Jika tidak bisa, dan urusan asmaramu macet total, engkau bukan jomblo progresif, tetapi jomblo stagnan, mandeg, tidak berkembang, status quo, tidak revolusioner – ringkasnya, menjadi jomblo tahan lama. Dan ini menyebabkan, meminjam kata mantan playboy di artikel tentang alasan mesti move-on, “akan selalu ada mantan yang tertawa, ketika kamu masih men-jomblo dalam kurun waktu cukup lama.” Sebel kan mblo? Jadi, wahai jomblo sedunia, cemungud eaaa!
Repost From: http://jombloo.co/perangkap-motivasi-indah-jomblo-status-quo/
Repost From: http://jombloo.co/perangkap-motivasi-indah-jomblo-status-quo/
Motivasi dan Status Quo Jomblo
PELAJARAN CINTA NODY ARIZONA
Edi AH Iyubenu | 05/05/2015 | Pukpuk | No Comments
Sebagai sastrawan, niscaya Nody Arizona tahu betul buku satu ini, Titik Balik Peradaban. Di halaman 321 itu, Fritjof Capra menuliskan begini:
“Perbedaan nyata yang pertama antara mesin dan organisme adalah kenyataan bahwa mesin itu dibangun, sedangkan organisme itu tumbuh. Perbedaan mendasar ini berarti bahwa pemahaman tentang organisme harus berorientasi pada proses … proses-proses yang mencerminkan organisasi yang dinamis …. sedangkan mesin ditentukan oleh strukturnya….”
Nody yang rambutnya ikal panjang tak perlu mengerutkan kening untuk sekadar menyangka saya tengah belagu memamerkan pandangan filsuf yang populer dengan Realitas Ultim-nya ini. Saya justru sedang ingin mengaguminya lho. Atas konspirasi saya sama Mas Tri, yang aslinya kalem sekali, yang tak sesuai sama sekali dengan pangkatnya sebagai mantan playboy.
Saya tiba di Angkringan Mojok di malam itu bersama Ve, Muhlis, dan Reza. Setelah menyantap beberapa bungkus nasi, mencicip kopi hitam pekat yang tak sanggup saya telan karena masalah asam lambung, saya menoleh-noleh mencari sosok Nody.
Kemarin malam saya janjian via whatsapp dengannya. Ditemani Mas Puthut yang rendah hati, akhirnya Nody muncul juga. Sontak saya merasa uwow sekali. Saya tentu sudah mendengar bahwaNody ini sering disebut lelaki yang dirubung kaum Hawa.
Tetapi, Nody tampak malu-malu. Ah, masak iya beliaunya yang dirubung kaum Hawa berkarakter malu-malu begitu, ya?
Duduk sejenak, berbincang sejenak, lalu ia pamit. Katanya, mau nemuin pembaca Minum Kopi di Kiko. Saya sempat menggodanya: “Palingan itu cewek.”
Dia tertawa, begitu juga Mas Puthut. Tawa yang berkarakter Capra. Saya kemudian lebih memilih percaya bahwa Nody semata sungkan sama Mas Puthut yang ada di depan saya, plus ada komitmen sama seorang cewek, sehingga ia memang harus pergi cepat. Bukankah lelaki yang baik selalu ada untuk cewek yang dijanjiin?
Tak lama kemudian, pimred Mojok pun datang dengan senyum lebarnya yang tak mencerminkan sama sekali betapa killernya ia menolak-nolak naskah semua orang. Eh, tapi, Don Carleone yangGodfather itu juga nggak nampak mafianya ya. Memang begitu, sang kombatan sejati sama sekali tak pernah tampak icik-icik. Senyum, tembak!
Sepanjang pulang, saya hanya teringat Nody.
Saya buka facebook dan menemukan status Mas Puthut yang kira-kiranya begini: “Siapa pun perempuan yang sedang bersama Nody Arizona, tolong bilangin bahwa dia sedang ditunggu perempuan lain di Angkringan Mojok.”
Bah!
Nody memberi!
Eh, kata “memberi” di sini saya adopsi dari bahasa Madura: “aberrik”. Memang artinya tak tepat diwakili kata “memberi”, sebab ia mengacu pada sebuah jeb, tekel, snap, dan sejenis gebrakan yang sangat jitu nan rapi.
Saya lalu keingetan kalimat Capra itu. Diam-diam, saya harus angkat topi pada Nody ini, yang pastilah kemampuannya “memberi” itu dianugerahkan oleh penguasaannya yang baik pada “proses organisme”.
Baik, biar saya perjelas.
Organisme dimaksud adalah makhluk hidup, sebutlah manusia, perkhusus lagi cewek. Capra hendak mengingatkan kita bahwa mendekati cewek jangan sekali-kali pakai cara “membangun” atau “menyalakan” bagai memperlakukan mesin. Jangan! Cewek adalah manusia, dan manusia selalu terkesan pada proses yang dinamis. Kau harus ingat selalu koentji ini.
Lihatlah, betapa cewek itu suka sekali dimawarin, digombalin, sebab itu mengambil peran “proses organisme” tadi. Jangan sekali-kali kau coba kasih oli, bensin, atau apalah yang mengesankan dia adalah mesin. Bahkan, hal-hal yang mulanya bernuansa “proses” bisa saja membuatnya illfeel bila kemasannya terlalu struktural kayak mesin. Misal, memberi cokelat atau mawar tanpa senyum terbaik dan kata-kata yang manis.
“Nih, cokelat, ambil, abisin!”
Walah, Nody tentu tak pernah melakukan mekanisasi cokelat sejenis ini. Beliaunya niscaya selalu ingat petuah Capra sehingga sangat piawai memanusiakan cewek, bahkan membidadarikannya.
Maka wajar saja bila Nody begitu dibetahi oleh kaum Hawa, termasuk yang dipesenin oleh Mas Puthut tadi, yang sedang kongkow di Kiko. Begitu juga cewek yang sudah duduk di Angkringan Mojok, niscaya akan selalu punya waktu untuk menunggu kehadiran Mas Nody.
Saya percaya, di luar kedua cewek yang feel so good banget di tangan Nody malam itu, berderetjubelan cewek lain yang selalu setia menunggunya. Diberi waktunya. Saya teringat sosok Pamuk dalam cerpen Hujan Pertama untuk Aysila, yang begitu tangguh membuat Aysila rela menunggu kedatangannya bahkan hingga hujan pertama menciumi tanah seperti yang dijanjikannya.
Nody adalah Pamuk, mereka adalah Capra, dalam kemampuan keduanya membuat cewek-cewek rela menunggu. Ya berkat penguasaan “proses organisme” itu tadi. Pertemuan dengan beliaunya, di mata cewek-cewek itu, pasti terlalu perkasa untuk dilewatkan oleh lezatnya ice coffee latte dansushi roll tuna. Dan itulah bedanya mesin, barang, benda, dengan manusia yang tak pernah menepiskan proses-proses.
Mungkin, kata-kata motivasi yang amat memanusiakan manusia telah begitu dihapal di luar kepala oleh Nody.
“Sebentar lagi aku datang, mana sanggup aku membuatmu menunggu jika bukan karena kemacetan.”
“Terlalu lama aku menantikan perjumpaan ini, dan hanya manusia bodohlah yang akan melewatkannya tanpa rintangan yang mempertaruhkan nyawa.”
“Aku akan menyesal seumur hidup bila sampai telat menjumpaimu, tetapi mengertilah bahwa jalanan Jogja kian tak menghadirkan mestakung.”
Saya akhirnya tak ragu untuk lalu menyimpulkan bahwa Nody adalah pengikut Capra sejati. Ia sukses menempatkan cewek sebagai Realitas Ultim. Soal masih menjomblo, buat apa dipermasalahkan, toh bagi para filsuf hidup ini adalah epistemologi, bukan definisi, kan?
Repost From: http://jombloo.co/pelajaran-cinta-nody-arizona/