Posted by : Rendezvous
Selasa, 02 Juni 2015
New Phase atau memasuki sebuah fase yang baru, itulah yang ada di benak gw sejak 31 Mei 2015 lalu. Menurut gw semua orang punya fase-nya masing-masing, karena baik mereka sadar atau tidak setiap kehidupan mereka ditentukan dalam sebuah babak yang (kalo gw sebut) namanya adalah "Fase atau Phase".
Dalam Fase Kehidupan gw yang pertama, rangkuman dan semua isinya kurang lebih tentang perjuangan dan kesendirian, pengkhianatan, dan penyimpangan alur takdir. Sulit sih kalo gw jelaskan dalam bentruk frasa per kata, tapi pada masa-masa yang lalu gw sadar bahwa ada sesuatu yang unik dan berbeda dari diri gw yang membuat gw entah kenapa lebih fleksibel dan bahkan no bound atau ga terlalu terikat dengan peraturan di antara manusia-manusia itu. I realize that i am different atau lebih semacam self awareness yang mengatakan bahwa gw spesial. So? I am not telling you that I am kind of super human or such a super heroes, No I am Not. Semacam kemampuan untuk melihat apa yang ga seharusnya manusia lihat, sesuatu yang kompleks tentang prosesi masa depan (mungkin bisa dibilang begitu mungkin juga engga). Berawal dari penglihatan itu justru gw merasa menderita karena (bayangin aja) seolah lo liat masa depan temen lo yang dalam beberapa dekade kedepan justru jadi musuh dari rakyat dan menyengsarakan rakyat. Di satu sisi lo ga mungkin ngomong ke dia karena dia pasti ga bakal percaya. Di sisi lain lo udah diberi penglihatan itu dan pasti Tuhan ngasih sesuatu bukan tanpa alasan. Nah sekarang pertanyaannya adalah "What will you do with the power?
Awalnya gw ga tau apa yang harus gw lakukan dengan kemampuan semacam itu, di satu sisi lo bisa ngubah masa depan menjadi lebih baik, di sisi lain lo justru bisa ngancurin masa depan seseorang atau bahkan satu komunitas dengan atau tanpa komunitas itu sadar bahwa masa depannya ancur. More likely sadistic power, I assume. Gw sendiri udah menguji kemampuan ini dengan banyak cara salah satunya dengan membaca temen temen dekat dalam lingkaran gw. Banyak yang gw liat, tapi beberapa yang gw garis bawahi bahwa most of them will not affect my own destiny. Salah satunya gw terapkan ke temen gw yang ya sebut aja D. At first he will tag along with me but in the end he will no longer affect my future. Dalam penglihatan gw D memang dalam momentum (semester) kemaren akan berpengaruh banyak dalam sebuah alur takdir gw (actually gw sih yang berpengaruh banyak dalam alur takdirnya doi) tapi ya sesuai dengan apa yang gw lihat di semester ini, he is gone.
Sad? Ya but that's the truth. Pada fase yang lalu gw sadar bahwa setiap penyimpangan wajar terjadi dan seolah gw powerless untuk mengubahnya karena gw pikir "they have their own freedom to change their fate". Lately, gw berpikir dengan arah yang justru berbeda dimana timbul pertanyaan "Lo udah dikasi liat? terus lo diem aja? bego dong! There must be something you can do! Even for your ownself good! Gw sadar bahwa gw salah, mungkin gara gara gw juga banyak hal baik yang harusnya terjadi justru ga terjadi karena penyimpangan penyimpangan kecil yang menjadi besar. Sekarang gw berpikir bahwa manusia terkadang ga butuh yang namanya total freedom. Ada aturan main yang harus dipenuhi supaya keteraturan dan kebaikan tetap terjadi
Manusia diberikan human free will bukan tanpa konsekuensi. Mereka tetap akan dihadapkan pada pertanggungjawaban tentang apa yang merekan lakukan selama ini. Tuhan yang bermurah hati memberikan jawaban dalam bentuk moralitas, agama, dan kitab. Tapi pada akhirnya manusia terlalu BODOH untuk mengerti...
Dalam fase yang lalu, selama 22 tahun lamanya gw sadar bahwa gw juga melakukan banyak kesalahan bahkan dengan cara tidak langsung. Gw sadar bahwa mengabaikan sebuah kesalahan dan penyimpangan adalah bentuk dari kesalahan itu sendiri. Sederhananya bisa dikatakan bahwa "Lo tau bahwa orang itu bakal ngerampok temen lo, tapi karena lo sadar itu bukan urusan lo (atau pura pura ga liat padahal lo liat) akhirnya lo biarin deh temen lo kerampokan dll. It happens and all of it are my fault. Gw menyimpulkan dari semua percobaan yang gw lakukan dan semua hasil yang gw dapat, bahwa "Human dont need their total freedom". Kebebasan tanpa aturan adalah sebuah kesalahan, koridor dibuat agar manusia tidak saling memangsa satu sama lain.
Dalam fase yang baru, gw rasa naive kalau gw percaya bahwa manusia bisa mengubah masa depan mereka dan terlepas dari penyimpangan, I don't believe that. Kalaupun bisa maka ga semua penyimpangan bakal mereka ubah, kalo dari awal desain diri mereka salah maka selamanya akan salah. Sama kayak nasib masa depan temen gw yang gw liat suatu saat nanti akan jadi musuh rakyat. Emang bener bahwa hal itu masih sekitar 20 tahunan lagi, but the basic all been built since now. Gw emang tau dasar temen gw itu arrogan tingkat tinggi, I know it because actually we are the same, "the rich" and "aristocrat". I will not be in silent, I will cut him down! dan semua penyimpang takdir harus dibedah sebelum menjadi tumor-tumor peradaban, this power exist for a reason, I will use it for better lesson :)
Dalam fase yang baru, gw rasa naive kalau gw percaya bahwa manusia bisa mengubah masa depan mereka dan terlepas dari penyimpangan, I don't believe that. Kalaupun bisa maka ga semua penyimpangan bakal mereka ubah, kalo dari awal desain diri mereka salah maka selamanya akan salah. Sama kayak nasib masa depan temen gw yang gw liat suatu saat nanti akan jadi musuh rakyat. Emang bener bahwa hal itu masih sekitar 20 tahunan lagi, but the basic all been built since now. Gw emang tau dasar temen gw itu arrogan tingkat tinggi, I know it because actually we are the same, "the rich" and "aristocrat". I will not be in silent, I will cut him down! dan semua penyimpang takdir harus dibedah sebelum menjadi tumor-tumor peradaban, this power exist for a reason, I will use it for better lesson :)