Archive for Juni 2015

Romaji

Tenohira de furueta
Sore ga chiisana yuuki ni natte itan da
Emoji wa nigate datta
Dakedo kimi kara dattara wakuwaku shichau

Henji wa sugu ni shicha dame da tte
Dareka ni kiita koto aru kedo
Kakehiki nante dekinai no

...Suki na no yo ah ah ah ah

Koi shichattan da
Tabun kidzuite nai deshou?
Hoshi no yoru negai komete cherry
~Yubisaki de okuru kimi e no messeeji

Sakura ga saite iru
Kono heya kara mieteru keshiki wo zenbu
Ima kimi ga kanjita sekai to
Juubyou torikaete morau yori

Hon no ichigyou demo kamawanain da
Kimi kara no kotoba ga hoshiin da
Uso demo shinjitsudzukerareru no

...Suki dakara ah ah ah ah

Koi shichattan da
Tabun kidzuite nai deshou?
Hoshi no yoru negai komete cherry
~Yubisaki de okuru kimi e no messeeji

Amaku naru kajitsu ga ii no
Nanigenai kaiwa kara sodatetai ah ah ah ah

Koi no hajimari mune ga kyun to semaku naru
Itsu made mo matte iru kara
Haru no tsumetai yokaze ni azukete messeeji

Koi shichattan da
Tabun kidzuite nai deshou?
Hoshi no yoru negai komete cherry
~Yubisaki de okuru kimi e no messeeji 


Boscha Version - Cherry by Yui


English

The thing vibrating in my palm
Became a little bit of courage
I didn't like emoticons 
But when you use them I get excited

I heard from someone
That you shouldn’t reply right away
But I can’t play games

...I love you, ah ah ah ah

I’ve fallen in love
You probably haven’t noticed, have you?
I make a wish in the starry night, cherry
With my fingers, I’ll send you a message

The cherry blossoms are blooming
I can see the whole scene from this room
Rather than switching worlds with you
For ten seconds

I want words from you
Just one line will do
Even if it’s a lie, I can keep believing

...Because I love you, ah ah ah ah

I’ve fallen in love
You probably haven’t noticed, have you?
I make a wish in the starry night, cherry
With my fingers, I’ll send you a message

I like fruits that grow sweeter the best 
I want to grow them from an ordinary conversation, ah ah ah ah

The beginning of love, my chest tightens
I’ve been waiting forever
So I’ll entrust my message to the spring’s cold night wind

I’ve fallen in love
You probably haven’t noticed, have you?
I make a wish in the starry night, cherry
With my fingers, I’ll send you a message

Cherry - Yui (She Loves You!)

Posted by : Rendezvous 0 Comments
Tag : ,
Beberapa saat yang lalu gw berbincang dengan sahabat baik gw tentang sesuatu yang (gw yakin) ga dipahami sama dia. Gw yakin dia punya pengalaman tentang itu, tapi gw yakin setiap manusia punya keterbatasan (actually batasan) yang dia ciptakan sendiri. Gw selalu ingat sebuah nasehat bahwa manusia justru menciptakan batasannya sendiri dengan berkata "Ga ada manusia yang sempurna". Dengan bodohnya mereka berkata itu sebagai sebuah justifikasi atas kelemahan diri mereka sendiri. Padahal dalam perspektif yang lebih filosofis "kesempurnaan" memang ga diciptakan dalam dunia manusia (termasuk semesta) agar manusia bisa berkembang melampaui batasan mereka, terus berimprovisasi, mengadakan perbaikan, tanpa rasa puas atas kesempurnaan. But Humans are fools anyway...
Humans...
They dont believe what they could not explain. They could not reach what they do never tought about. They only a kind of experiment where God create a better creature sooner or later... Humans... still bear knowledge of the unknown subject... that's why their existence is matter but somehow ... bounds in the limitation that they create by themselves. Foolish Humans!
Gw rasa setiap manusia memang punya batasan masing-masing, tapi bukan berarti mereka bisa menjadikan itu sebagai sebuah alasan atas ketidakmampuan. Biarkan Tuhan yang menjawab ketidakmampuan atas penciptaanya sendiri, biarkan manusia berkembang, tanpa batasan abadi...

Humans soul are limitless...
Their body... are not...

Today Lesson

Posted by : Rendezvous 0 Comments

PERANGKAP MOTIVASI INDAH 
JOMBLO STATUS QUO
Mbah Nyutz | 02/05/2015 | Pukpuk | No Comments



Jadi begini, mblo. Mungkin engkau bertanya-tanya, mengapa status jomblomu seakan mengandung formalin? Engkau telah berusaha move on, tetapi tak jua engkau temukan kekuatan yang cukup untuk bergerak meninggalkan status jomblomu. Tentu ada banyak sebab, dan biasanya engkau akan mengaitkan kegagalan move on ini dengan hal-hal yang buruk di luar dirimu.

Tetapi pernahkah engkau berpikir bahwa seringkali kegagalanmu mengentaskan kemiskinan asmara ini, boleh jadi, salah satunya disebabkan oleh kegemaranmu menghibur diri dengan kata-kata motivasi yang indah dan diam-diam kau yakini hingga meresap ke alam bawah sadarmu?

Maksudku begini. Ya, aku tahu engkau mungkin gemes karena kegiatan bully jomblo nyaris terjadi hari dan bahkan merajalela di setiap akhir pekan. Sangat mungkin bully itu bisa membuatmu sedih, galau, mumet, sebel dan kemropok di hati. Akibatnya engkau akan mencari-cari penghiburan yang bisa membuatmu tenang sejenak.

Maka kadang engkau menelan mentah-mentah kata-kata motivasi yang indah. Atau membuat puisi sendu tapi terkesan meredakan kegundahan, sajak-sajak yang seakan menyadarkanmu bahwa tak semua hal buruk adalah buruk pada akhirnya. Itu bagus. Tetapi, yang tak engkau sadari adalah setiap kata indah itu bagaikan pisau bermata dua. Mari kita coba menelisik lebih dalam. Tetapi jika engkau bertekad menjadi jomblo permanen, abaikan analisis ini dan berhentilah membaca sampai di sini, karena analisis ini mungkin terasa seperti jamu: pahit.

Teks sebagus apapun, dalam kasus jomblo pada khususnya, boleh jadi akan ditafsirkan sesuaimood. Apalagi jika engkau termasuk golongan jomblo terlampau baper (“bawa perasaan”), maka kata-kata yang indah itu justru menjerumuskanmu lebih parah ke jurang keperihan dan memperlambat upaya move on jika engkau tidak kritis dan rasional. Maka kata-kata indah pelipur lara menjadi bumerang, atau dengan kata lain, dengan memparafrasekan seruan Karl Marx: “kata pelipur lara nan indah adalah candu bagi jomblo.” Coba perhatikan ini sajak yang ditulis di status facebook dari sosok yang mengaku mantan playboy:

“Nona, jangankan berada di dekatmu. Melihat kau tersenyum dari jauh saja sudah membuatku bahagia. Karena yang dekat belum tentu saling terikat.”

Jika engkau membaca ini saat terpuruk dalam kegagalan asmara, maka sajak ini boleh jadi malah membuatmu gagal move on tanpa engkau sadari. Engkau akan berpikir bahwa rupanya tak perlu berjuang pedekate untuk bahagia, sebab melihat senyum dari jauh saja sudah bahagia. Jadi buat apa pacaran? Engkau bisa bahagia dalam kesendirian di kamar sunyi sepi sendiri dengan melihat fotonya yang tersenyum.

Lalu, engkau menambah justifikasi dengan anggapan bahwa yang dekat belum tentu terikat. Jika level baper-mu adalah baper tingkat provinsi, maka engkau akan merasa bahagia sendiri, karena terhibur dengan anggapanmu bahwa mencintai seseorang itu seperti naik angkot – jauh dekat sama saja. Akibatnya engkau kurang semangat ikhtiar atau malas berjuang demi asmara.

Ini mengaburkan kemungkinan lain yang lebih besar probabilitas kebenarannya: bahwa, jika yang dekat saja belum tentu terikat, apalagi yang jauh? Kecuali, tentu saja, engkau nekat memaksakan keterikatan dari jauhmu dengan cara menggunakan ilmu pelet. Nah, engkau terkelabui oleh kata-kata indah sehingga gagal melihat dari perspektif yang berbeda. Supaya lebih jelas berikut sedikit contoh bahayanya kata-kata pelipur lara, yang jika sampe kecanduan dan tak kritis, bisa membuatmu jadi jomblo permanen.

> “Sebab cinta tak mesti bersatu.” Jika prinsip pelipur lara ini kau pegang teguh, besar kemungkinan engkau akan jadi jomblo selamanya.
> “Di alam kubur engkau tidak akan ditanya ‘siapa pacarmu?’ atau ditanya apakah engkau jomblo atau tidak.” Itu betul, namun apakah engkau akan menjomblo sampai ke liang kubur? Pikirkan baik-baik.
> “Jomblo bebas dari dosa selingkuh, sebab tidak punya pasangan.” Are you serious? Faktanya, banyak jomblo yang berselingkuh dengan “tante tari” (tangan tengen tangan kiri).
> “Jomblo itu bebas merdeka, tidak ada yang melarang ke sana ke mari. Tidak ada kewajiban jaim di depan pacar.” Itu betul, tetapi ingat harga yang harus dibayar untuk kebebasan ini. Melihat teman-temanmu saling menggenggam jemari dengan pasangan, sedang engkau mengenggam smartphone? Saat yang berpasangan makan soto bersama, engkau duduk sendiri memesan soto dengan nasi terpisah dengan harapan pasangan-pasangan itu kelak akan berpisah. Benar engkau tak perlu jadi tukang ojek pacar, tetapi apa nggak ngenes jika engkau menjadi tukang ojek teman saja dan cuma diberi ucapan terima kasih? Saat pulang kampung lebaran, hidupmu tidak tenang karena deg-degan jika ditanya-tanya “mana calonnya?” “Kapan nyusul nikah?” Atau lebih buruk lagi, engkau akan diperbudak menjadibabysitter, dititipi momong ponakan-ponakan.
> “Jomblo akan lebih hemat karena tak perlu nelpon atau saling menanyakan kabar via handphone.” Boleh jadi iya, tetapi di saat temanmu bergegas mengecek handphone karena ada suara notifikasi pesan sms/BBM/Whatsap dari kekasih, engkau juga begitu, tetapi itu pesan dari operator yang menawarkan promo atau, broadcast promo MLM/dagang online via BBM, atau lebih buruk lagi, pesan dari “mama minta pulsa” atau sms dari nomor 0809 yang merayumu nelpon mesra dengan pulsa premium.
> “Bukankah banyak tokoh besar adalah jomblo, seperti Tan Malaka?” Ini dalih bagus, tetapi ingat, apakah sumbangsih hidupmu sudah sebesar sumbangsih kehidupan Tan Malaka? Jika engkau hanya jomblo bagaikan butiran debu, apakah layak membanding-bandingkan diri dengan tokoh-tokoh revolusioner semacam itu?
> “Tuhan itu maha esa tanpa pasangan, dan jomblo mengikuti jejak-Nya dengan tetap sendiri saja.” Ini terdengar religius. Tetapi tak berlaku bagi jomblo muslim. Ingat bahwa yang maha esa hanya Tuhan, dan engkau bukan Tuhan. Jika engkau menjomblo terus, engkau hendak menyaingi kemahaesaan-Nya, itu jadi syirik. Masuk neraka, digebuki malaikat. Hati-hati.

Tak perlu kuberi contoh lain, silahkan renungkan sendiri sebagai ikhtiarmu untuk menjadi jomblo yang kritis dan berwawasan ke depan. Kata-kata bagus tak selalu berdampak positif bagi kemajuan asmara. Menjadi jomblo militan tentu boleh saja, tetapi harus progresif, dalam arti seharusnya menjadi pribadi jomblo yang high quality sehingga bisa melakukan progress dalam urusan asmara. Jika tidak bisa, dan urusan asmaramu macet total, engkau bukan jomblo progresif, tetapi jomblo stagnan, mandeg, tidak berkembang, status quo, tidak revolusioner – ringkasnya, menjadi jomblo tahan lama. Dan ini menyebabkan, meminjam kata mantan playboy di artikel tentang alasan mesti move-on, “akan selalu ada mantan yang tertawa, ketika kamu masih men-jomblo dalam kurun waktu cukup lama.” Sebel kan mblo? Jadi, wahai jomblo sedunia, cemungud eaaa!

Repost From: http://jombloo.co/perangkap-motivasi-indah-jomblo-status-quo/

Motivasi dan Status Quo Jomblo

Posted by : Rendezvous 0 Comments
PELAJARAN CINTA NODY ARIZONA

Sebagai sastrawan, niscaya Nody Arizona tahu betul buku satu ini, Titik Balik Peradaban. Di halaman 321 itu, Fritjof Capra menuliskan begini:

“Perbedaan nyata yang pertama antara mesin dan organisme adalah kenyataan bahwa mesin itu dibangun, sedangkan organisme itu tumbuh. Perbedaan mendasar ini berarti bahwa pemahaman tentang organisme harus berorientasi pada proses … proses-proses yang mencerminkan organisasi yang dinamis …. sedangkan mesin ditentukan oleh strukturnya….”

Nody yang rambutnya ikal panjang tak perlu mengerutkan kening untuk sekadar menyangka saya tengah belagu memamerkan pandangan filsuf yang populer dengan Realitas Ultim-nya ini. Saya justru sedang ingin mengaguminya lho. Atas konspirasi saya sama Mas Tri, yang aslinya kalem sekali, yang tak sesuai sama sekali dengan pangkatnya sebagai mantan playboy.

Saya tiba di Angkringan Mojok di malam itu bersama Ve, Muhlis, dan Reza. Setelah menyantap beberapa bungkus nasi, mencicip kopi hitam pekat yang tak sanggup saya telan karena masalah asam lambung, saya menoleh-noleh mencari sosok Nody.

Kemarin malam saya janjian via whatsapp dengannya. Ditemani Mas Puthut yang rendah hati, akhirnya Nody muncul juga. Sontak saya merasa uwow sekali. Saya tentu sudah mendengar bahwaNody ini sering disebut lelaki yang dirubung kaum Hawa.

Tetapi, Nody tampak malu-malu. Ah, masak iya beliaunya yang dirubung kaum Hawa berkarakter malu-malu begitu, ya?

Duduk sejenak, berbincang sejenak, lalu ia pamit. Katanya, mau nemuin pembaca Minum Kopi di Kiko. Saya sempat menggodanya: “Palingan itu cewek.”

Dia tertawa, begitu juga Mas Puthut. Tawa yang berkarakter Capra. Saya kemudian lebih memilih percaya bahwa Nody semata sungkan sama Mas Puthut yang ada di depan saya, plus ada komitmen sama seorang cewek, sehingga ia memang harus pergi cepat. Bukankah lelaki yang baik selalu ada untuk cewek yang dijanjiin?

Tak lama kemudian, pimred Mojok pun datang dengan senyum lebarnya yang tak mencerminkan sama sekali betapa killernya ia menolak-nolak naskah semua orang. Eh, tapi, Don Carleone yangGodfather itu juga nggak nampak mafianya ya. Memang begitu, sang kombatan sejati sama sekali tak pernah tampak icik-icik. Senyum, tembak!

Sepanjang pulang, saya hanya teringat Nody.

Saya buka facebook dan menemukan status Mas Puthut yang kira-kiranya begini: “Siapa pun perempuan yang sedang bersama Nody Arizona, tolong bilangin bahwa dia sedang ditunggu perempuan lain di Angkringan Mojok.”

Bah!

Nody memberi!

Eh, kata “memberi” di sini saya adopsi dari bahasa Madura: “aberrik”. Memang artinya tak tepat diwakili kata “memberi”, sebab ia mengacu pada sebuah jeb, tekel, snap, dan sejenis gebrakan yang sangat jitu nan rapi.

Saya lalu keingetan kalimat Capra itu. Diam-diam, saya harus angkat topi pada Nody ini, yang pastilah kemampuannya “memberi” itu dianugerahkan oleh penguasaannya yang baik pada “proses organisme”.

Baik, biar saya perjelas.

Organisme dimaksud adalah makhluk hidup, sebutlah manusia, perkhusus lagi cewek. Capra hendak mengingatkan kita bahwa mendekati cewek jangan sekali-kali pakai cara “membangun” atau “menyalakan” bagai memperlakukan mesin. Jangan! Cewek adalah manusia, dan manusia selalu terkesan pada proses yang dinamis. Kau harus ingat selalu koentji ini.

Lihatlah, betapa cewek itu suka sekali dimawarin, digombalin, sebab itu mengambil peran “proses organisme” tadi. Jangan sekali-kali kau coba kasih oli, bensin, atau apalah yang mengesankan dia adalah mesin. Bahkan, hal-hal yang mulanya bernuansa “proses” bisa saja membuatnya illfeel bila kemasannya terlalu struktural kayak mesin. Misal, memberi cokelat atau mawar tanpa senyum terbaik dan kata-kata yang manis.

“Nih, cokelat, ambil, abisin!”

Walah, Nody tentu tak pernah melakukan mekanisasi cokelat sejenis ini. Beliaunya niscaya selalu ingat petuah Capra sehingga sangat piawai memanusiakan cewek, bahkan membidadarikannya.

Maka wajar saja bila Nody begitu dibetahi oleh kaum Hawa, termasuk yang dipesenin oleh Mas Puthut tadi, yang sedang kongkow di Kiko. Begitu juga cewek yang sudah duduk di Angkringan Mojok, niscaya akan selalu punya waktu untuk menunggu kehadiran Mas Nody.

Saya percaya, di luar kedua cewek yang feel so good banget di tangan Nody malam itu, berderetjubelan cewek lain yang selalu setia menunggunya. Diberi waktunya. Saya teringat sosok Pamuk dalam cerpen Hujan Pertama untuk Aysila, yang begitu tangguh membuat Aysila rela menunggu kedatangannya bahkan hingga hujan pertama menciumi tanah seperti yang dijanjikannya.

Nody adalah Pamuk, mereka adalah Capra, dalam kemampuan keduanya membuat cewek-cewek rela menunggu. Ya berkat penguasaan “proses organisme” itu tadi. Pertemuan dengan beliaunya, di mata cewek-cewek itu, pasti terlalu perkasa untuk dilewatkan oleh lezatnya ice coffee latte dansushi roll tuna. Dan itulah bedanya mesin, barang, benda, dengan manusia yang tak pernah menepiskan proses-proses.

Mungkin, kata-kata motivasi yang amat memanusiakan manusia telah begitu dihapal di luar kepala oleh Nody.

“Sebentar lagi aku datang, mana sanggup aku membuatmu menunggu jika bukan karena kemacetan.”

“Terlalu lama aku menantikan perjumpaan ini, dan hanya manusia bodohlah yang akan melewatkannya tanpa rintangan yang mempertaruhkan nyawa.”

“Aku akan menyesal seumur hidup bila sampai telat menjumpaimu, tetapi mengertilah bahwa jalanan Jogja kian tak menghadirkan mestakung.”

Saya akhirnya tak ragu untuk lalu menyimpulkan bahwa Nody adalah pengikut Capra sejati. Ia sukses menempatkan cewek sebagai Realitas Ultim. Soal masih menjomblo, buat apa dipermasalahkan, toh bagi para filsuf hidup ini adalah epistemologi, bukan definisi, kan?

Repost From: http://jombloo.co/pelajaran-cinta-nody-arizona/

Pelajaran Cinta

Posted by : Rendezvous 0 Comments
New Phase atau memasuki sebuah fase yang baru, itulah yang ada di benak gw sejak 31 Mei 2015 lalu. Menurut gw semua orang punya fase-nya masing-masing, karena baik mereka sadar atau tidak setiap kehidupan mereka ditentukan dalam sebuah babak yang (kalo gw sebut) namanya adalah "Fase atau Phase".

New Phase, New Orientation

Posted by : Rendezvous 0 Comments
Tulisan-tulisan bikin ngakak ini hanya bisa kamu temui di tempat kost

Reporter : Fadila Adelin | 2015-06-01 15:02:00


Tulisan seperti itu dipasang tujuannya semata-mata agar adanya toleransi sesama penghuni kost.

Brilio.net - Kehidupan anak kost memang selalu menarik untuk dikulik, pasalnya banyak kejadian lucu yang biasanya hanya dirasakan oleh anak kost saja. Tinggal dengan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda tentunya tidak mudah. Penyesuaian diri dan toleransi adalah hal utama yang harus dilakukan oleh sesama penghuni kost.

Seperti yang telah ditelusuri brilio.net, Senin (1/6) dari beberapa kost. Ada saja kelakukan unik yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi perantauan tersebut. Salah satunya adalah membuat tulisan-tulisan unik dan absurd untuk saling mengingatkan sesama penghuni kost.

Seperti salah satu tulisan yang tertempel di dapur bersama salah satu kost yang berbunyi, "INDOMIE dari Bu Kost, tolong ambil saat TANGGAL TUA saja, jatah masing-masing TIGA."

Menurut Laura (23), tulisan seperti itu dipasang tujuannya semata-mata agar adanya toleransi sesama penghuni kost. "Sengaja pakai kata-kata yang menarik biar temen-temen gampang ingetnya," katanya sambil terbahak saat brilio.net mengunjungi kostnya di daerah Tambakbayan, Babarsari, Yogyakarta.

Tulisan di kost Laura hanya salah satunya. Masih banyak hal serupa di kost lain, termasuk mungkin di kost kamu.




















Repost From: http://www.brilio.net/news/tulisan-tulisan-bikin-ngakak-ini-hanya-bisa-kamu-temui-di-tempat-kost-1506015.html

Tulisan-tulisan di kos-kosan

Posted by : Rendezvous 0 Comments
MUDA, JOMBLO, DAN BERBAHAYA




Kita patut berterimakasih pada pemuda-pemuda ini, terhormat atas jasa-jasanya yang selalu dikenang. Kita juga patut berterimakasih pada kejombloan mereka. Tak bisa dipungkiri faktor kejombloan ikut berperan signifikan sehingga memungkinkan mereka selalu total – berkarya sampai mengorbankan diri demi membangun bangsanya. Pada jamannya pun sekiranya orang merasa segan bila mesti merecoki kesendirian mereka. Siapa saja mereka?

WR Supratman
Pengarang lagu kebangsaan Indonesia, ‘Indonesia Raya’ ini banyak menciptakan lagu-lagu bertema perjuangan demi mengobarkan semangat pergerakan nasional, akibatnya ia sering di buru dan pernah ditangkap polisi Hindia Belanda. Ia tidak menikah selama hidupnya dan mati muda pada usia 35 tahun. Coba bayangkan seandainya pada waktu itu beliau tak menjomblo pasti bakal gagal fokus dalam menciptakan lagu-lagu perjuangan, malahan mungkin lebih tertarik menciptakan lagu-lagu cinta mendayu-dayu buat pacarnya, kira-kira serupa dengan lagu-lagu ciptaan Mas Anang Hermansyah. “Jodohkuuuuuuuu…..”

Tan Malaka
Agak susah mencari contoh sempurna dari seorang jomblo tulen yang idealis serta revolusioner selain Tan Malaka. Perhatian untuk perjuangan bagi bangsanya sangatlah jauh diatas hasrat ingin memiliki pasangan. Meski ia hidup di masa yang jauh berbeda dengan sekarang tapi tetap saja yang namanya menjomblo ya pasti sulit juga. Seumur hidup berjuang, dan mati karena mempertahankan keyakinan, bukan mempertahankan kenangan mantan yang tak kunjung balikan.

Chairil Anwar
Chairil Anwar sebenarnya berpotensi untuk menjadi playboy; seorang penyair, urakan, juga flamboyan. Meski pernah menikah namun dalam beberapa puisinya menunjukan bahwa ia pernah berkali-kali patah hati; dengan Mirat, Gadis Rasyid, Sri Ayati – sepertinya masih banyak lagi – dapat diketahui dari buku ‘Aku’ karya Sjuman Djaya. “Nasib adalah kesunyian masing-masing” dan enam puluh enam tahun yang lalu si binatang jalang mati dalam sunyi.

Soe Hok Gie
Seorang demonstran yang hingga kini namanya terkenal di kalangan mahasiswa. Meskipun banyak orang (juga perempuan) yang terpesona pada keberanian, kejujuran serta intelektualitasnya namun ia jelas kurang beruntung dalam hal asmara. Gie selalu terlibat dengan perempuan-perempuan yang sama; yang maju mundur alias labil dengan perasaan sendiri, juga sayangnya setiap orang tua dari perempuan yang ditaksirnya tak pernah merestui hubungan mereka, ia sampai curhat kegalauan hatinya pada sang kakak Arif Budiman, “Orang hanya membutuhkan keberanian saya tanpa mau terlibat dengan diri saya.”

Wahai pemuda Indonesia teladanilah segala yang positif dari mereka, sesungguhnya tak ada jomblo yang sia-sia jika diisi dengan dan karya dan prestasi, paling tidak membuat kamu mampu bertahan dari olok-olokan setajam silet yang selalu kejar tayang dikehidupanmu, juga dari gosip miring yang dengan sengaja pelan-pelan dihembuskan ibu-ibu komplek dikala sedang riuhngutang belanja sayuran. Ayo bergerak berkarya daripada cuma sibuk memperpanjang duka nestapa jomblo saja.

Oh iya kalo jaman sekarang ada sih beberapa pemuda jomblo yang tidak kalah spektakuler dari nama-nama diatas, tapi enggak usah disebutin yeh nanti jadi pada ge-er. Wassalam.

Repost From: http://jombloo.co/muda-jomblo-dan-berbahaya/

Muda, Jomblo, dan Berbahaya (Joner - Jomblo Revolusioner)

Posted by : Rendezvous 0 Comments
TIPS MENJAGA KESEHATAN BAGI JOMBLO DI MUSIM PANCAROBA 

Kadin Kumala | 28/04/2015 | Nyepik | No Comments


Sebagai negara yang beriklim Tropis, Indonesia hanya memiliki dua musim. Musim penghujan dan musim kemarau. Di antara dua musim itu terdapat tempo yang disebut musim pancaroba. Musim pancararoba adalah masa peralihan musim utama di daerah beriklim tropis. Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasa terjadi pada bulan Maret dan April. Seperti yang bisa kalian rasakan pekan ini, kita memasuki musim pancaroba, yang ditandai oleh angin kencang, perubahan cuaca yang mendadak, dan suhu udara kadang tak menentu.

Sama seperti halnya pancaroba, hati para jomblo juga mengalami masa peralihan yang disebut dengan masa galau. Masa galau ini bisa terjadi saat para jomblo diputusin pacarnya dengan alasan absurd seperti “aku mau fokus belajar” atau “aku bosen sama kamu”. Atau, bisa juga karena ditolak gebetan yang sudah berbulan atau bertahun diincar, juga dengan cara sadis melebihiJigsaw menyiksa korbannya, yaitu dengan “Najis kamu, ngaca dong !”. Masa galau ini ditandai dengan perubahan mood, kadang marah memaki tidak jelas, kadang menangis sesungukan di pojok kamar.

Menghadapi musim pancaroba, tubuh dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan lingkungan dengan cepat. Butuh perhatian ekstra untuk menjaga kesehatan. Tentu saja, perihal menjaga kesehatan lebih berat lagi untuk para jomblo. Selain karena memang kurang perhatian dari diri sendiri, juga kurang mendapat perhatian dari kekasih, misalnya “jaga kesehatannya ya, beib”.

Untuk itulah kita, para jomblo, harus mau dan mampu menjaga kesehatan kita sendiri. Sebab, sudah cukup hati saja yang tersakiti oleh mantan dan gebetan. Jasmani harus tetap sehat dan bugar. Baiklah, saya akan berbagi tips menjaga kesehatan terkhusus untuk para jomblo demi menghadapi musim pancaroba dan masa galau sekaligus. Berikut tipsnya : 

1. Makan yang bergizi dan cukup. 
Tentu saja, stres akibat putus cinta memang hal yang biasa. Namun bisa berubah berbahaya bila sudah mempengaruhi lidah dan lambungmu. Sudah jadi realita tak terbantahkan bahwa saat patah hati, seseorang akan melampiaskan stresnya pada makanan. Pelampiasan ini bisa berbentuk hilangnya selera makan atau makan secara brutal dan liar. Yang perlu kalian ingat, musim pancaroba seperti sekarang tubuh kita sangat rentan terserang penyakit seperti diare, demam, dan flu. Dan semua penyakit itu berawal dari makan yang tidak sehat.

Tentu saja yang dimaksud bergizi dan cukup di sini adalah makan yang sehat dan secukupnya. Bukan seperti anak kos akhir bulan yang menjalani DIET dompet ketat, dengan makan indomie sekali sehari. Bukan pula makan secara bar-bar tanpa pandang porsi dan komposisi. Tapi, perbanyaklah makan buah dan sayur. Bila perlu, minum susu dan vitamin. Jangan lupa untuk makan teratur, walau tak ada yang mengingatkanmu. Percayalah makan makanan sehat akan cepat mengembalikan suasana hati yang baru saja remuk.

Lagipula untuk apa kalian memikirkan si doi yang sudah jelas tidak memikirkan kamu. Bukankah bukti kalau doi mematahkan hatimu sudah cukup untuk membuktikan ia sudah tak peduli denganmu. Lantas, kenapa juga kamu sibuk memikirkan dia sampai asam lambung dan kolesterol menghantuimu ? 

2. Perbanyak Mandi 
Di hari-hari biasa jomblo, selalu punya alasan untuk tidak mandi, apalagi hari libur. Entah alasan gerakan hemat air, air tidak mengalir, atau cuma malas. Walau sebenarnya semua alasan itu bermuara pada satu hal : tidak ada juga lawan jenis yang akan memperhatikan.

Pada musim pancaroba, sebaiknya kalian menambah lagi jadwal mandi kalian yang biasanya cuma 1 kali sehari sebelum berangkat sekolah, kampus, atau kantor, menjadi 2 atau 3 kali sehari. Karena pada masa ini angin bertiup lumayan kencang yang tentu saja membawa virus, bakteri, debu atau bibit penyakit lainnya. Kamu harus tetap bersih. Belum lagi kondisi cuaca yang cepat datang dan pergi . Kadang saat pagi, matahari bersinar cerah. Kemudian, menjelang siang berganti hujan deras. Iya, sama seperti gebetan yang datang dan hilang begitu saja. Untuk menghindari flu, sebaiknya kamu mandi dengan air hangat.

Oh ya, bila kamu punya kamar mandi dengan fasilitas pancuran shower, lebih bagus lagi. Di bawah pancuran shower kamu bisa meratapi kisah cintamu yang nestapa. Ketimbang menangis di pojokan kamar, yang suara tangis paraumu bisa mengganggu orang lain. Derasnya pancuran shower, lumayan bisa menutupi jeritan hatimu. Kamu bisa menangis tanpa takut dibuli kakak dan adikmu atau tetangga kamar kosan. Menangislah. Kemudian bangkit dan berdiri lagi. 

3. Kurangi Begadang 
Seperti kata Bang Rhoma, begadang boleh saja, asal ada perlunya. Bila tak ada hal yang genting semacam deadline tugas, pastikan kamu memiliki jam tidur yang cukup. Tidur yang cukup dan berkualitas, dapat memulihkan staminamu setelah bermandikan peluh akibat kepanasan dan air mata karena ditolak gebetan. Dengan begitu, kamu siap beraktivitas keesokan harinya. 

4. Punya Pacar 
Tips saya yang terakhir ini mencakupi tips-tips sebelumnya. Dengan punya pacar, tentu saja ada yang mengingatkanmu untuk makan, membuatmu rajin mandi, dan mengucapkan selamat bobo pengantar tidurmu yang lelap.

Sekian. Sehat itu mahal kawan
Repost From: http://jombloo.co/tips-menjaga-kesehatan-bagi-jomblo-di-musim-pancaroba/

Tips Menjaga Kesehatan Bagi Jomblo di Musim Pancaroba

Posted by : Rendezvous 0 Comments

There’s been so much hype about Indonesia. We just don’t understand why.

That could only mean one thing – these people must never have travelled to other destinations before.

Here’s 25 reasons to convince you that travelling to Indonesia is absolutely pointless.

1. It’s not like Indonesia has a great sunrise view.



Photo via Marc Schmittbuhl

2. Light from heaven? Come on, it’s only Jomblang cave in Yogyakarta


Photo via Zexsen Xie

3. The glowing lava at Kawah Ijen Volcano is so blue it hurts



Photo via Puchong Pannoi
Photo by Olivier Grunewald 
Thumbnail by: Olivier Grunewald

4. There’s really nothing to see at Munduk Moding Plantation, just clouds


Infinity pool at Munduk Moding Plantation





5. See crater lakes in Mount Kelimutu? Nay, not pretty either.




Yeah, they will change color, but that’s all.


Photo via holykaw.alltop

6. A sea of ugly islands you don’t need to check out?



7. Water bungalows in Raja Ampat? Ugh, the water is too dirty!







8. Watch sunrise at Tebing Keraton in Bandung? I would rather snuggle in my bed.


Photo via rajatourbandung

They say Tebing Keraton is the coolest destination in Bandung on Instagram. I say, spare me please, I can see the same thing in Norway.

9. There’s no interesting wildlife in Indonesia

Traveling to Komodo Islands is like entering the Jurassic Park. Why would you risk your life eaten up by these wildly-roaming monsters that can grow up to 3m?!




The one-ton heaviest known bony fish Mola Mola is not interesting either, seriously, don’t bother diving at Nusa Penida



10. Don’t even mention about the stingless jellyfish in Kakaban islands, they are truly gross.

Photo via CheanChong Lim

11. Panoramic view at Kalibiru, Bukit Menoreh? Nope, you will fall to your death.


Photo via Sherly Septiana

12. Desert? There’s not even a blade of grass here at Gurun Pasir





Why bother going to Gurun Pasir at Mount Bromo?

13. Too humid and wet in Green Canyon Java



14. Indonesia has no culture

What about the Minangkabau dance again?


Photo via archipelagofastfact

You have to take more than 11 hours to reach the Waerebo Traditional Village. Are you sure you want to see this weird place?


And what’s so special about these paper and bamboo monsters during the Ogoh Ogoh festival in Bali?


Photo via thejakartapost

15. Kenawa Island in Sumbawa just resembles Middle Earth. Now what’s all that hype about?

Photo via telusuri.org

Really, what’s there?

16. Have I told you about the smelly white lake at Kawah Putih?


Photo via Vebi

17. You will be alone in Karimunjawa with lots of tiny islands like this


Photo via Eri

You will be BORED to death

18. Indonesia’s beaches are not unique at all.

Do you know about the Tanjung Ringgit beach in Lombok? It’s pink, eww.



Kolbano Beach – Copycat of Nice’s pebble beach in France


Photo via yukpegi

There’s no one here at Walea beaches at Togian Islands, absolutely no one, so boring.


Photo via Waleadiveresort

19. The urban planning in Bandung is just so messy.


Photo via Nicko Vandha

What’s wrong with those people who keep going to Caringin Tilu for the night view?

20. Madakaripura Waterfall? Why do you want to get yourself totally wet in here?


Photo via jelajah-nesia

21. The underwater life isn’t really interesting


Raja Ampat Islands (Photo by Sterling Zumbrunn)


Bunaken National Park (Photo via originaldiving)


Wakatobi islands (Photo via dailynewsdig)

22. What’s there to say about Lake Toba? Too overrated.


Photo via Clement Gultom

23. Why are people so fascinated by this abandoned plane that’s chilling out at someone’s backyard? Seriously. You can find it anywhere.


They are just ruins, isn’t it?

24. Why bother climbing Puncak Jaya when you can conquer greater mountains? Say, Everest?

Photo via yukpegi

25. Mount Bromo is just another volcano


Photo via Mazrobby

You should really never travel to Indonesia, because…….


Photo via worldnomads

Once you are here, you’ll fall in love, and won’t bear to leave.

Repost From: https://indonesia.tripcanvas.co/beach-islands/travel-to-indonesia/

25 Reason Why You Should Never Travel to Indonesia!

Posted by : Rendezvous 0 Comments

- Copyright © 2013 AlL-A.M - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -